[REVIEW] Sky Castle

NOTICE : IT WILL BE REALLY LONG POST, AND OF COURSE IT WILL CONTAIN MANY SPOILER, SO READ AT YOUR OWN RISK….

 

We All lie…. Tell you the truth…. Sometimes we laugh and easily lie….

Aku ingin mengawali review drama ini dengan sebuah lagu yang juga menjadi soundtrack drama ini yang dinyanyikan oleh Hajin dengan judul We All Lie. Lirik lagu ini benar-benar menggambarkan apa yang terjadi dalam drama ini. Semua menyimpan rahasia tersendiri yang tidak ingin diketahui oleh orang-orang. Kita selalu ingin menampilkan sisi terbaik kita dihadapan orang-orang, jangan sampai mereka tahu apa kelemahan kita. Jika perlu kita mengorbankan hidup kita agar kita tetap terpandang dalam masyarakat. Ya begitulah salah satu yang akan digambarkan dalam drama Sky Castle.

Drama berjumlah 20 episode ini mengusung genre Satir, black comedy, drama. Sky Castle menceritakan kehidupan kaum jetsetnya Korea yang tinggal disebuah komplek bernama Sky Castle. Masing-masing memiliki pekerjaan yang bagus dimata masyarakat Korea. Sebagian besar dari mereka adalah Dokter disebuah rumah sakit. Selain dokter ada juga seorang Jaksa yang kini beralih profesi menjadi profesor disebuah kampus. Keluarga yang menjadi pusat cerita adalah keluarganya Han Sujin. Dia merupakan ibu dari 2 anak yaitu Kang Yeseo yang baru masuk SMA dengan nilai tinggi, dan juga Kang Yebin yang baru masuk SMP. Suaminya, Kang Junsang merupakan seorang dokter bedah orthopedic yang juga kepala departemen orthopedi. Han Sujin mendapat tekanan dari mertuanya agar keluarga mereka bisa menjadi dokter 3 generasi. Sujin benar-benar merencanakan dengan baik agar Yeseo dapat nilai bagus dan bisa masuk ke kedokteran Universitas Nasional Seoul (SNU), Fakultas kedokteran terbaik di Korea Selatan. Saat masuk SMA, hidup Yeseo sudah harus diatur rencana belajarnya agar dia bisa masuk kedokteran tanpa jalur tes. Di komplek tersebut ada keluarga Park Soochan yang merupakan atasan dari dokter Kang. Anaknya, Park Youngjae baru saja diterima di Kedokteran SNU tanpa jalur tes. Sujin meminta saran kepada ibunya Youngjae bagaimana caranya Youngjae bisa masuk tanpa jalur tes. Portofolio apa saja yang Ia tulis. Ibunya Youngjae memberi tahu rahasianya, yaitu Dia menyewa tutor yang mengatur semua kegiatan Youngjae dan memberi dia soal latihan yang keakuratannya 100% sesuai dengan soal ujian yang diberikan disekolah. Sujin pun menemui tutor bernama Kim Jooyoung. Namun tak lama dari Sujin menyewa tutor Kim, sebuah tragedi terjadi yang menyebabkan Ia ragu untuk lanjut menyewa tutor Kim atau tidak.

Sebenarnya sinopsis yang aku berikan ini tidak menggambarkan sebagian besar dari isi drama ini, karena sumpah padat dan ruwet banget ceritanya. Sinopsis ini baru permukaannya saja dari apa yang terjadi di Sky Castle. Sky castle ini sebuah drama yang fenomenal, hits diakhir tahun 2018. Gimana enggak? Ratingnya memecahkan rekor rating di tv kabel. Sebelumnya rating tertinggi dipegang drama Goblin dengan rating sebesar 18%, Sky castle memecahkan dengan rating 20%. Ini kalau di stasiun umum sudah masuk rating 60% an kali ya. Hampir setengah negara nonton drama ini.  Apa sih yang bikin sebagian masyarakat Korea menggilai drama ini?

Korea Selatan cukup dikenal dengan obsesi mereka akan pendidikan. Kalau pernah baca-baca atau nonton di Youtube, pasti tahu lah sekilas bagaiamana sistem pendidikan di Korea. Para siswanya belajar dari pagi jam 8 sampai jam 8 lagi. Lalu enggak jarang juga dilanjut lagi dengan kelas malam atau bimbel. Mereka baru beres sekitar jam 11 malam. Mereka melakukan itu karena tingkat kompetitif mereka sangat tinggi. Mereka harus masuk jurusan bagus, universitas bagus. Itu semua enggak tercapai kalau mereka enggak belajar dengan sangat keras. Masalahnya banyak juga dari mereka yang belajar untuk masuk jurusan ini, jurusan itu, kampus X, kampus Y bukan berdasarkan keinginan mereka, tapi berdasarkan keinginan orang tua mereka. Orang tua mereka memberi pressure kepada sang anak, agar keluarga mereka menjadi lebih. Tak jarang juga anak menjadi sangat stres menghadapi kompetisi belajar dan tekanan dari orang tua. Sky Castle ini mencoba mengkritisi sistem pendidikan dan fenomena pendidikan yang terjadi disana.

Cerita Sky Castle ini terdapat 5 keluarga, yaitu Han sujin, Sang suami Dokter Kang, kedua anak perempuan yang tidak pernah akur Kang Yeseo dan Kang Yebin. Lalu ada Keluarga No Seunghye yang berasal dari keluarga pemerintahan. Suaminya seorang profesor hukum yang dulunya adalah seorang Jaksa, Cha Minhyuk. Mereka memiliki 3 orang anak, si sulung Cha Seri sekolah di Amerika dan keterima di Harvard University, dan 2 laginya merupakan kembar Cha Seojoon dan Cha Kijoon yang seusia dengan Yeseo. Keluarga ketiga ada anak buahnya Dokter Kang di rumah sakit, yaitu Dokter Woo Yangwoo, dengan istrinya Jin Jinhee yang selalu mengekor pada Sujin. Mereka memiliki seorang anak seusia Yebin yaitu Woo Soohan. Lalu ada keluarga Park Soochang, atas dari dokter Kang. Istrinya Lee Myungjoo yang jadi panutan Sujin, dan anaknya Park Youngjae. Sebuah tragedy terjadi pada mereka, yang membuat Myungjoo meninggal, sehingga menyebabkan Youngjae dan dokter Park pindah dari Sky Castle. Rumah tersebut diisi oleh dokter bedah syaraf, Hwang Chiyoung yang menjadi kepala departemen tulang belakang di rumah sakit tempat dokter Kang dan dokter Woo bekerja. Dokter Hwang ini memiliki seorang istri Lee Suim dan seorang anak Hwang Woojoo yang juga seusia dengan Yeseo. Kehadiran keluarga dokter Hwang ini menghadirkan konflik baru di Sky Castle.

Kepindahan keluarga dokter Park, otomatis membuat fokus ceritanya lebih ke empat keluarga tersebut. Hampir disetiap keluarga tersebut terobsesi dengan pendidikan bagus, tapi mereka memiliki tingkat dan cara peningkatan pendidikan anaknya berbeda satu sama lain. Rasanya lebih baik kita bahas keluarga mereka satu persatu sih.

Pertama keluarga Han Sujin. Kehidupan keluarga mereka dibayangi oleh Ibunya dokter Kang yang terobsesi dengan status. Ayahnya dokter Kang adalah seorang dokter, dokter Kang seorang dokter dengan nilai SAT tertinggi. Oleh karena itu Ia ingin cucunya bisa menjadi dokter juga agar keluarga mereka manjadi keluarga dokter 3 generasi. Dia juga ingin dokter Kang menjadi direktur rumah sakit agar nama keluarga mereka menjadi lebih naik. Latar belakang Sujin yang tidak sepadan membuatnya direndahkan oleh sang Ibu mertua. Oleh sebab itu, Sujin sangat terobsesi ingin membuat Yeseo menjadi sukses dengan nilai-nilai yang bagus. Yeseo pun tumbuh dengan kepribadian yang buruk. Dia hanya tau belajar dan belajar. Jiwa kompetitifnya tinggi. Diperlakukan layaknya tuan putri membuatnya menjadi sangat egois, tidak memedulikan orang lain. Jika dia ingin A, maka harus didapatkan, bagaimana pun caranya. Dia akan berkata sangat kasar, bahkan pada orang tuanya, ketika dia tidak mendapatkan keinginannnya. Sementara dokter Kang, hidup sesuai dengan arahan sang Ibu. Jika sang Ibu ingin dia menjadi direktur rumah sakit, maka dokter Kang akan melakukan itu. Dia menjadi sosok yang sombong, semaunya, dan menyerahkan semua pendidikan pada istrinya. Dia tak membantu sama sekali saat Sujin kesulitan. Dia baru turun tangan ketika gengsi dia ikut dipertaruhkan. Misalnya saat Yeseo akan ikut pemilihan Ketos. Awalnya dia enggak peduli, enggak setuju. Lebih baik Yeseo fokus belajar saja. Namun saat tahu anak dokter Hwang, Woojoo ikut mencalonkan dan dipuji oleh direktur rumah sakit, dokter Kang pun dengan semangat menyuruh Yeseo untuk ikut dan mengalahkan Woojoo.

Demi impian membuat Yeseo menjadi dokter, Sujin benar-benar mengorbankan segalanya. Membayar jutaan dolar untuk menyewa tutor Kim. Bahkan setelah tragedi yang terjadi pada keluarga dokter Park yang disinyalir disebabkan oleh tutor Kim, Sujin mengabaikan hal tersebut. Dia meyakinkan dirinya jika keluarga mereka tidak akan bernasib sama dengan nasib keluarga dokter Park. Ditambah Yeseo yang keukeuh ingin ditutori oleh tutor Kim. Sujin benar-benar dingin kalau sudah urusan dengan anaknya. Yang penting anaknya berprestasi. Dia memang benar mengutamakan pendidikan anaknya diatas segalanya. Melihat tekad ibu dan anak ini luar biasa sih sebenarnya, cuman masalahnya mereka seringnya enggak mau mendengarkan masukan orang lain.  Saat yang lain sudah mencoba memperingatkan bahayanya tutor Kim. Sujin mengabaikan itu semua. Dia benar-benar strict masalah pendidikan. Tidak ada yang boleh campur tangan. Cara mendidiknya cukup menyeramkan kalau kita melihat sebagai orang ketiga. Dia benar-benar mengerahkan apapun untuk nilai bagus. Bahkan saat Yebin merasa stress, kurang perhatian, karena Sujin lebih fokus kepada Yeseo. Yebin mengutil, dan bisa-bisanya Sujin membiarkan dan menutup hal itu dengan membayar minimarket tersebut. Dia menganggap apa yang dilakukan Yebin itu untuk melepas stress. Dia tidak menanyakan kenapa Yebin melakukan itu. Dia hanya membereskan masalah tersebut dan sekedar memperingati Yebin untuk mendapat nilai yang bagus.

Obsesi Sujin ini tidak lepas dari masa lalunya yang menyedihkan. Dia bukanlah dari keluarga yang punya privilege bagus seperti dokter Kang. Latar belakangnya tidak sepadan dengan dokter Kang yang merupakan keluarga dokter. Sujin berasal dari keluarga pedagang sosis darah di pasar dan kerap disiksa oleh ayahnya. Dia malu akan latar belakangnya sehingga harus berbohong dan memalsukan segala identitasnya dengan bantuan dokter Kang. Dia merubah namanya dari Kwak Mihyang menjadi Han Sujin. Mihyang berhasil panjat social dengan nama Han sujin. Masa lalunya itu yang membuat dia tidak ingin anak-anaknya merasakannya. Dia tidak ingin direndahkan karena latar belakangnya. Oleh karena itu anak-anaknya harus sekolah di sekolah terbaik.

Malapetaka besar mulai masuk ke keluarga mereka dengan kehadiran Kim Hyena, teman sekelas Yeseo. Dia merupakan pesaing Yeseo. Berasal dari keluarga tidak mampu, tidak memiliki ayah, harus merawat ibunya yang sakit, tapi nilai dia selalu menjadi teratas tanpa bantuan les tambahan. Tutor Kim melihat Hyena sebagai ancaman bagi Yeseo. Tutor Kim memiliki rencana untuk memasukkan Hyena ke rumah Sujin dengan alasan untuk memperkuat mental Yeseo. Walau ya tutor Kim mempunyai maksud lain sih. Sementara itu Hyena juga memiliki tujuan tersendiri untuk memasuki rumah Sujin. Ternyata dia anak dari cinta pertamanya Kang Junsang. Ketika Ibunya meninggal dan mengetahui kalau dia memiliki ayah, dan ayahnya adalah ayah dari musuhnya, Hyena langsung memanfaatkan itu. Seorang anak yang kurang kasih sayang, mencoba untuk mendapatkan rasa cinta keluarga dari ayahnya. Dia masuk ke rumah dokter Kang dan berusaha untuk bisa masuk kedokteran SNU juga dengan harapan saat dia bilang kalau dia anaknya, Dia akan diakui.

Kehadiran Hyena di sky Castle benar-benar konflik tersendiri yang luar biasa. Walau agak makjang gitu ya hadirnya “anak haram”, tapi cara penyampaiannya sama sekali enggak makjang. Sujin langsung menemukannya dan langsung cek DNA, dan tahu juga kalau Hyena adalah anak dari suaminya. Hyena benar-benar ancaman bagi keharmonisan keluarga Sujin. Posisi Yeseo benar-benar terancam, baik sebagai anak maupun pelajar. Yeseo pun saat tahu Hyena adalah saudara sedarahnya, Yeseo benar-benar marah pada Ibunya. Bahkan dia sampai benar-benar bergantung pada tutor Kim. Hadirnya Hyena dirumah keluarga Sujin ini sudah puncaknya konflik. Eh tapi ternyata sesuatu terjadi pada Hyena…. Tragedi lain terjadi di keluarga ini. Hyena tiba-tiba jatuh dari balkon di vila Sky Castle.

Musibah yang terjadi pada Hyena ini menjadi titik balik di keluarga Sujin. Awalnya gemes banget nih sama kasus Hyena. Sujin itu tahu siapa pelakunya, tapi tetap dia enggak bergeming, karena jika Sujin membeberkan siapa pelakunya, masa depan Yeseo taruhannya. Dia enggak bisa menyerahkan hidup Yeseo begitu saja. Sayangnya dengan dia tidak mengorbankan hidup Yeseo, dia malah jadi mengorbankan hidupnya Woojoo. Jelas-jelas Sujin itu ragu, hidup Yeseo juga enggak tenang. Cuman ya kalau aku jadi Sujin juga bingung. Kasihan sama Woojoo yang enggak salah, tapi masa depannya terancam karena salah tuduh. Meanwhile, dia tahu siapa pelakunya, tapi Dia enggak bisa bilang begitu saja karena masa depan anaknya terancam. Sebagai seorang Ibu, Sujin ingin yang terbaik bagi anaknya. Cuman kalau aku jadi Sujin mungkin akan ragu sesaat doang, tapi setelah itu akan mengungkap yang sebenarnya. Yeseo walaupun nantinya tidak akan bisa masuk kedokteran SNU, tapi dia masih kuliah di tempat lain, bahkan kalau masih ingin pegang gengsi, bisa kuliah kedokteran di luar negeri. Cuman kalau Woojoo ditangkap dan akhirnya dipenjara karena buktinya mengarah padanya. Hidup Woojoo otomatis hancur dan sulit untuk bangkit lagi karena nanti rekam jejaknya sebagai pembunuh, padahal dia bukan.

Kejadian Hyena ini juga menyadarkan dokter Kang akan hidupnya yang selama ini bagai robot yang sudah diatur programnya oleh Ibunya. He’s totatlly being different person after this tragedy. Hidup yang telah Ia jalani selama 50 tahun menjadi orang yang seenaknya, kini berubah setelah tahu Hyena adalah anaknya, dan secara tidak langsung dia telah “membunuh” Hyena karena tidak memprioritaskan Hyena untuk operasi. Awal kemunculan dia aku pikir dia enggak begitu menyebalkan karena dia mengkritik tindakan Sujin yang mengadakan pesta atas lulusnya Youngjae ke SNU. Eh ternyata makin kesini, makin menyebalkan. Ini dokter enggak ada kode etiknya sebagai dokter. Cuman setelah kejadian Hyena, dia benar-benar berubah menjadi jauh lebih baik. Awalnya aku pikir dokter Kang akan menolak kehadiran Hyena sebagai anaknya, seperti yang dikatakan Sujin pada Hyena. Hyena akan dianggap hambatan oleh dokter Kang. Ternyata, no…. dokter Kang langsung hancur saat tahu Hyena itu anaknya dan meninggal begitu saja. Bagaimana pun juga Hyena anak dari cinta pertamanya, dan dokter Kang dalam lubuk hatinya masih menyimpan rasa pada cinta pertamanya. Mungkin kalau Hyena masih hidup, mungkin awalnya dokter Kang akan ada penyangkalan, tapi pasti dia akan menerima Hyena pada akhirnya. Kasihan Hyena, sampai akhir hidupnya enggak bisa memanggil ayahnya, ayah.

Adanya Hyena dan Yeseo dalam satu keluarga membuat perang fans masing-masing. Ada yang fans Hyena dan yang fans Yeseo. Kalau aku sih enggak keduanya hahahaha. Mereka berdua punya sisi baik dan buruk masing-masing. Yeseo memang kasar, egois, menyebalkannya tuh enggak disembunyikan, tapi sebenarnya dia anak yang tidak tahu apa-apa. Dia hanya tahu belajar dan belajar. Dia juga anak yang manis dihadapan orang tuanya. Dia ini pure sebenarnya, apalagi perasaan dia ke Woojoo itu pure banget… Dia kasihan sama Woojoo yang cuman dimanfaatkan oleh Hyena. Sementara itu Hyena itu tipe sly fox. Bermuka dua. Diluar terlihat baik, tapi didalam dia penuh dendam. Dia memanfaatkan perasaan Woojoo untuk menyakiti perasaan Yeseo yang menyukai Woojoo. Dia tidak takut pada orang dewasa. Cuman kalau dari sudut pandang Hyena, aku mengerti kenapa dia melakukan itu. Hyena butuh bertahan hidup. Dia tidak memiliki siapapun selain Ibunya. Ketika Ibunya tidak berdaya, dia harus berjuang sendiri. Dia kurang kasih sayang, makanya kelakuan dia kayak gitu. Pada dasarnya mereka berdua bersikap menyebalkan itu karena suatu alasan. Makanya aku enggak bisa memilih antara Yeseo atau Hyena.

Namun kejadian Hyena ini membuat Yeseo jadi lebih manusiawi, dan aku jadi lebih menyukai Yeseo. Seperti kata tutor Kim, mental Yeseo ini lemah. Begitu tahu musuhnya meninggal karena dibunuh, Yeseo langsung panik dan ketakutan. Hidupnya tidak tenang, karena dia memiliki dugaan siapa yang membunuh Hyena. Awalnya Yeseo pun dicurigai karena rivalitasnya dengan Hyena, dan Yeseo menyangkalnya mati-matian. Semenjak Hyena meninggal, Yeseo benar-benar kacau, tidak bisa konsentrasi saat belajar. Ya pada akhirnya dia manusia, seorang remaja yang memiliki kekhawatiran dan ketakutan. Dia pada akhirnya merasa bersalah dan jadi lebih kalem. Sisi manusiawinya muncul membuatnya menjadi lebih menyenangkan, disitulah aku baru menyukai Yeseo.

Perkembangan karakter keluarga Han Sujin ini benar-benar luar biasa sih, karena ya mereka kan tokoh utamanya. Mereka banyak belajar dari kehadiran Tutor Kim dan Hyena dalam kehidupan mereka. Bagaimana mereka menjadi manusia yang lebih baik, tidak terobsesi dengan gengsi dan lebih menghargai orang lain. Aku selalu berpikir diantara keempat Ibu, Han Sujin adalah yang terburuk karena keegoisannya, tapi setelah semua kejadian itu, Han Sujin berubah menjadi lebih baik. Begitu juga Yeseo menjadi pribadi yang lebih kuat dan yakin pada kemampuan dirinya. Yebin pasti akan lebih diperhatikan lagi oleh Sujin, dan Sujin sudah tidak memaksa Yebin untuk masuk akademi yang bagus, sementara dokter Kang benar-benar tidak terobsesi lagi dengan kekuasaan.

Setelah membahasa keluarga Han Sujin mari kita beralih ke keluarga kedua, keluarga No Seunghye. Seunghye memiliki suami, Cha Minhyuk yang otoriter apalagi terkait masalah pendidikan anak-anaknya. Profesor Cha sangat keras kepada si Kembar mengenai pendidikan. Dia mendoktrin bahwa enggak ada yang namanya teman, mereka semua pesaing, bahkan termasuk si kembar sendiri. Antara kembar mereka adalah pesaing. Profesor Cha begitu terobsesi dengan strata social dan ingin anak-anaknya berada di puncak piramida kelas sosial. Akibat dia berkorban untuk mertuanya, dia tidak dapat mencapai puncak piramida. Obsesinya itu, dia limpahkan kepada anak-anaknya. Dia sangat overproud kepada anak sulungnya Cha Seri yang masuk Harvard. Hal ini tentunya membuat si kembar sangat stres dan tertekan, hingga mereka tanpa sadar membenci ayah mereka. Seunghye enggak sanggup melihat itu semua. Dia sebagai Ibu ingin bertindak untuk menyelamatkan anak-anaknya.

Awalnya aku pikir Seunghye ini sama saja kayak profesor Cha begitu terobsesi dengan pendidikan. Dia juga mengejar-ngejar agar si kembar dapat diajar oleh tutor Kim. Namun semenjak kejadian Ibunya Youngjae, Dia sadar bahwa kebahagian anaknya lah yang terpenting. Aku suka cara dia melawan sika patriarkinya profesor Cha sedikit-sedikit. Dia sama seperti Sujin sebenarnya, akan melakukan apapun demi anaknya. Dia melihat Kijoon dan Seojoon tersiksa dengan sistem belajar dari profesor Cha, seperti menghancurkan ruang belajar mereka yang begitu tertutup, sampai profesor Cha marah dan menghentikan kartu kreditnya Seunghye. Cuman Seunghye punya cara, dia melawan dengan memberi profesor Cha makan hanya ramen cup, sedangkan anak-anaknya makanan enak dengan alibi uang belanja kan di stop wkwkwkwkwk. Saat Seri ketahuan berbohong akan statusnya di Harvard pun, Seunghye membela anaknya dari amukan profesor Cha. Dia benar-benar Ibu yang baik dan sangat concern terhadap anaknya.

Profesor Cha ini digambarkan sangat menyeramkan akan sikap otoriternya. Kerjaannya marah-marah, teriak-teriak, tapi anehnya karakter dia bisa tetap lucu bikin kita ketawa. Kim Byungchul membuat karakternya jadi menggemaskan walau menyeramkan. Enggak tahu kenapa setiap dia marah, ada saja yang bikin ketawa, entah ekspresinya, atau pola pikirnya yang kacau yang bikin kita menbong tapi hoyong seuri. Makanya keluarga mereka termasuk penyegar dalam ketegangan, karena si kembar juga sama lucunya dan menggemaskan. Seojoon dan Kijoon sangat setia kawan. Makanya untungnya doktrin dari bapaknya enggak masuk ke mereka. Bahkan mereka merasa aneh dengan pola pikir ayah mereka sendiri. Hal ini membuat respect mereka kepada Ayahnya jauh berkurang. Mereka benar-benar membela ibunya. Mereka juga lama-lama mulai melawan ayahnya. Mungkin ini bagian favorit banyak orang, tapi aku pun menyukai part saat Kijoon mengatakan “Ketika bumi itu bulat, kenapa kita harus peduli dengan piramida” sambil memecahkan piramidanya. Wow… that so cool my boy….

Si Kembar ini secara prestasi mereka tidak buruk. Mereka memiliki nilai bagus, namun persaingan disekolah mereka sangat tinggi. Top 3 siswa diangkatan mereka adalah Hyena, Yeseo, dan Woojoo. Profesor Cha menginginkan si Kembar untuk berada di puncak. Dia ingin mereka menjadi nomer 1. Oleh karena itu, ketika si Kembar dapat nilai bagus juga tidak memuaskan profesor Cha yang ingin si kembar untuk berada di puncak nilai-nilainya. Sementara si kembar tuh enggak sekompetitif itu. Mereka benar-benar setia kawan. Ketika mendapat contoh soal yang digunakan Yeseo, ayahnya mewanti-wanti mereka untuk mempelajari dengan baik. Tahunya si kembar berbagi contoh soal tersebut ke teman-temannya, jadi biar mereka semua bisa dapat nilai bagus. Cha twins ini memang benar-benar berbeda dari ayahnya.

Lalu anak sulung mereka, Cha Seri. Orang-orang banyak yang menemukan karakter dia refreshing. Iya dia sangat segar ketika menumpahkan isi pikirannya. Dia bisa menipu separah itu karena tuntutan profesor Cha. Profesor Cha akan melihat anaknya berdasarkan nilai. Jauh dari orang tua, membuat Seri ingin perhatian dari ayahnya. Karakter dia sebenarnya agak menyebalkan juga karena, sudah tahu dia salah, tapi dia masih menggunakan fasilitas orang tuanya. Padahal ayahnya harus membayar denda enggak sedikit jumlahnya karena Seri menggunakan fasilitas Harvard. Sikap dia juga agak terlalu kasar ke ayahnya, mengingat kesalahan yang dia buat juga enggak kecil. Namun sifat Seri ini aku bisa melihat dia sangat mirip ayahnya secara karakter. Sama-sama tempramen dan kasar. Makanya agak enggak nyaman melihat kelakuan Seri tuh. Cuman aku acungi jempol untuk keberaniannya menyuarakan suaranya, dan aku maafkan sikap Seri karena ternyata dia menabung dari penghasilannya sedikit demi sedikit untuk membayar hutang akibat penipuannya.

Profesor Cha mulai agak sadar menjelang akhir-akhir episode. Seunghye merasa sikap profesor Cha sudah keterlaluan, dan khawatir anak-anaknya akan semakin membenci ayahnya, dia membuat keputusan yang berani, yaitu menggugat cerai profesor Cha. Diharapkan profesor Cha akan sadar dengan gugatan tersebut, tapi profesor Cha tetaplah profesor Cha. Ketika mendapati rumah kosong dan Ia hanya ditinggalkan piramida besar yang Ia beli dan juga selembar surat gugatan cerai, masih sempat-sempat mikir si Kembar mau UTS, mereka harus belajar yang benar. Piramida benar-benar membutakan profesor Cha wkwkwk. Untungnya dia sadar sih pas kesepian, dia enggak bisa apa-apa tanpa anak dan istrinya. Untungnya Seunghyenya juga baik hati mau menerima lagi profesor Cha asalkan syaratnya dipenuhi yaitu enggak ikut campur terhadap pendidikan anak-anaknya dan mengutamakan kebahagiaan mereka. Pada akhirnya profesor Cha mulai berubah, walau masih mencoba ikut campur pada si Kembar, namun Seunghye selalu sigap dan mengingatkannya mengenai gugatan cerai.

Sekarang kita beralih ke keluarga ketiga, Jin Jinhee atau biasa dipanggil Jinjin. Suaminya seorang dokter bedah orthopedi juga dan merupakan bawahannya dokter Kang. Mereka memiliki seorang anak yang masih SMP dan teman dari Yebin, Woo Soohan. Keluarga mereka tuh benar-benar penyegar dari semua ketegangan yang ada di drama ini. Mereka keluarga terlawak dan terloveable di Sky Castle. Mereka satu-satunya keluarga asli Sky Castle yang memiliki hubungan keluarga yang baik dan kuat. Awalnya aku enggak suka sama keluarga mereka, karena baik Jinjin dan dokter Woo hanya mengikuti Sujin dan dokter Kang. Jinjin benar-benar menjadikan Sujin panutannya. Mereka tidak dapat berdiri sendiri. Cuman kalau dokter Woo itu konsisten. No matter what happen with Kang Junsang, he still support him and take a side with him. Sementara Jinjin ini kurang konsistensi. Begitu dia “dikhianati” oleh identitas asli Sujin, Jinjin marah dan merendahkan Sujin. Cuman pas tahu dokter Kang bisa menjadi next direktur rumah sakit, otomatis suaminya juga akan dipromosikan, dia kembali “menjilat” Sujin. Selain itu, dia juga terobsesi dengan pendidikan anaknya. Dia frustasi dengan Soohan yang tidak berprestasi. Soohan termasuk tipe anak-anak kebanyakan. Dia tidak menyukai belajar. Kapasistasnya untuk belajar tidak sebesar anak-anak Sky Castle lainnya. Aku kasihan melihat Soohan yang terus dipaksa untuk belajar terus sampai tengah malam, sedangkan dia sudah mengantuk.

Diawal-awal Jinjin cukup menyebalkan. Dia lebih “peduli” dengan koleksi cangkir keramiknya daripada Soohan. Dia memaksa terus Soohan untuk belajar, padahal Soohan tidak sanggup. Terlalu menjilat dan menuruti Sujin. Namun ketika Soohan kabur dari rumah, dia menyadari bahwa anak dan keluarganya lah yang terpenting. Dia jadi tidak begitu memaksa Soohan untuk belajar terlalu keras. Dia mencoba mencari metode yang tepat agar nilai Soohan meningkat. Tapi memang dasarnya Soohan enggak suka belajar, pakai metode apapun tetap saja gagal wkwkwkwk. Dokter Woo juga setelah melihat yang terjadi pada dokter Kang jadi tidak terlalu memaksakan Soohan dalam pelajaran. Mereka ingin anak mereka bahagia.

Keluarga mereka memang tidak banyak diceritakan, dan keluarga yang paling memiliki hubungan baik. Awalnya aku pikir dokter Woo tidak peduli dengan istri dan anaknya, tapi ternyata enggak. Dia sangat peduli dengan istri dan anaknya. Dia memuji istrinya cantik. Diantara keluarga Sujin, Seunghye, dan Jinjin, hanya keluarga Jinjin yang suami-istri tidur di satu ranjang. Yang lainnya di kamar terpisah atau ranjang terpisah. Aku paling suka adegan saat mereka bertiga tidur bareng. Setelah kejadian Hyena, Soohan ketakutan, dan minta tidur bareng Ibunya. Seneng banget lihat mereka bertiga akur banget huhuhu. Keluarga mereka tuh bener-bener kocak, selalu bikin ketawa. Benar-benar penyegar keluarga mereka tuh.

Keluarga terakhir adalah keluarganya Lee Suim. Mereka pindah ke Sky Castle karena suaminya, Hwang Chiyoung pindah ke rumah sakit tempat dokter Kang bekerja dan menjadi kepala departemen tulang belakang menggantikan dokter Park yang mengundurkan diri. Suim dulunya merupakan seorang penulis cerita anak-anak, namun kini dia ibu rumah tangga yang senang berkebun. Keluarga mereka memiliki seorang anak yaitu Hwang Woojoo yang seusia dengan Yeseo. Kehadiran keluarga mereka menjadi ancaman bagi keluarga di Sky Castle. Gaya hidup mereka berbeda sekali dengan keluarga lainnya, terutama dengan keluarga Sujin. Dokter Hwang merupakan saingan dokter Kang di tempat kerja. Dokter Hwang bukanlah lulusan dari universitas bagus. Walau begitu, dia memiliki kemampuan yang bagus sebagai dokter. Direktur rumah sakit menyukainya pula, jelas menjadi ancaman bagi dokter Kang. Selain itu woojoo juga salah satu pesaing Yeseo. Woojoo terlahir cerdas. Dia masuk sma Shinhwa dengan nilai yang sama seperti Yeseo, namun perbedaannya, Woojoo tidak mengikuti les apapun kecuali matematika. Sementara Yeseo benar-benar mengeluarkan banyak effort. Sujin melihatnya sebagai pesaing. Ditambah Suim merupakan teman SMA Sujin. Dia yang tahu kalau Sujin adalah Kwak Mihyang.

Kehadiran keluarga Suim benar-benar menjadi dinamika tersendiri. Suim banyak melakukan perlawanan dan mengkritisi cara pendidikan orang tua yang terlalu terobsesi. Suim dan dokter Hwang benar-benar membebaskan apa yang diinginkan Woojoo. Ditambah ketika Suim tahu apa yang terjadi dengan penghuni rumah sebelumnya. Suim ini tipe-tipe emak-emak heroine sih… Yang enggak bisa diam kalau ada yang salah. Cuman kalau di real life, orang-orang akan mengganggapnya dia terlalu ikut campur yang bukan urusannya. Cuman memang sih Sui mini ikut campurnya benar-benar parah. Kalau aku jadi dia sih bakalan bodo amat dan fokus saja ama Woojoo wkwkwk. Cuman kalau enggak ada Suim yang ikut campur, mungkin warga-warga Sky Castle tidak akan sadar dengan betapa jahanamnya tutor Kim. Suim ini orang baik sebenarnya. Dia kalau sudah penasaran, benar-benar total mencari tahunya. Dia gigih banget membujuk dokter Park dan Youngjae untuk mau agar kisah mereka ditulis di novel. Tujuannya kan biar enggak ada lagi yang kejadian seperti mereka, cuman bagi warga Sky Castle mereka terlalu takut, karena tentu itu akan membawa nama buruk perumahan tersebut. Cuman aku termasuk yang mendukung dengan sikap Suim ketika banyak fans drama ini juga menganggap dia too much. Apa yang dia lakukan benar kok. Sebelum dia dapat izin dari dokter Park , aku merasa memang apa yang dilakukan Suim keterlaluan karena dia mengeksploitasi kehidupan seseorang tanpa izin mereka. Namun ketika Dia mendapatkan izin, disitu aku menyadari, kisah ini perlu diceritakan ke banyak orang agar tidak terjadi juga tragedi buruk kepada yang lain.

Untuk dokter Hwang sendiri aku lihat dialah sosok suami paling idaman dari para suami yang ada di Sky Castle. Dia benar-benar ikut terlibat dalam mengasuh dan mendidik Woojoo. Enggak pernah memaksa istri dan anaknya. Selalu mendukung istrinya apapun yang terjadi. Ganteng pula J wkwkwkwkwk enggak ding, aku tetap timnya hot daddy Kang Junsang.  Dia juga ya tipikal cowok-cowok tokoh utama drama medis. Sosok dokter yang benar-benar baik dan menolong, tidak terobsesi dengan kekuasaan. Menolong siapa saja, sampai bikin Jinjin terpesona. Sempat khawatir bakalan ada perselingkuhan, untung enggak wkwkwkwk. Dia tipe family oriented banget sih. Ketika Woojoo ditahan, dia curahkan waktunya buat mencari keadilan bagi anaknya.

Anak mereka, Hwang Woojoo, sosok anak yang baik-baik banget. Pintar, nurut sama orang tua. Bukan tipikal anak yang macam-macam. Saking baiknya, karena para penonton Sky Castle sudah terbiasa dengan kejutan, para penonton memercayai teori kalau Woojoo itu sebenarnya menyimpan misteri. Makanya pas dia dituduh sebagai pembunuh Hyena, aku juga sempat meragukan Woojoo. Ternyata semua teori fans kejauhan wkwkwkwk. Woojoo fix anak baik-baik. Dia tuh pure banget. Sama Hyena dicuekkin saja masih sayang, walau sempet ngambek sih. Cuman dia anak baik-baik banget. Dokter Hwang dan Suim berhasil mendidiknya dengan baik. Walau Suim bukan Ibu kandungnya, tapi Woojoo sayang sudah seperti ibu kandungnya. Saat diseret polisi pun, Woojoo memanggil-manggil Ibunya, bukan Ayahnya.

Keluarga mereka tuh benar-benar sosok keluarga ideal, keluarga impian. Melihat cara keluarga mereka berinteraksi, membuatku kalau sudah berkeluarga aku ingin seperti mereka. Aku ingin bisa menjadi Suim yang bisa memberi kepercayaan kepada anaknya, namun tetap bisa mengawasinya. Dia suportif dengan kisah cinta anaknya sendiri. Dia juga memperlakukan Hyena dengan baik. Walau aku sih enggak mungkin bisa seperti Suim yang bergerak ketika ada yang enggak beres dengan tetangga-tetangga sekitarku. Dia benar-benar berjuang untuk anaknya ketika anaknya dalam kesulitan. Sumpah sedih banget pas dia frustasi lihat Woojoo dipenjara dan membuktikan ketidakbersalahannya. Setidaknya di Sky Castle ada lah keluarga yang normal, enggak macam-macam.

Review Sky Castle akan sangat tidak berasa kalau tidak membahas our villain, Kim Jooyoung. Dia merupakan tutor pribadinya Yeseo yang disewa dengan bayaran jutaan dolar. Diawal kemunculannya, karakternya terlihat sangat abu-abu, walau ada kecenderungan lebih ke hitam. Dia tampak karismatik dan menyeramkan. Cuman kesini-sini mulai kelihatan kalau dia bukan karakter yang baik. Dia memiliki luka, dimana anaknya, Kay menjadi seorang Tuna Grahita akibat kecelakaan, padahal Dia anak yang sangat cerdas. Sebenarnya kecelakaan yang terjadi pada anaknya, itu kesalahan dia sendiri juga, tapi dia enggak mau berbesar hati. Dia merasa kebahagiaannya hancur. Anak yang dia banggakan, tidak dapat dibanggakan lagi. Ketika seseorang terluka, ada berbagai cara untuk mengatasi luka tersebut. Ada yang menerimanya dengan berbesar hati, ada yang menyibukkan diri, ada juga yang menyalahkan dunia sehingga Dia ingin orang lain juga merasakan apa yang dirasakan. Tutor Kim lebih memilih cara yang terakhir.

Dia menyadari orang tua yang membayar dia adalah sekumpulan orang serakah. Dia pun sama memiliki keserakahan tersendiri. Dia memanfaatkan keserakahan para orang tua demi kepuasaan batinnya. Memang benar sih konsep dia, kalau dia kan hanya bertanggung jawab agar anaknya masuk ke kampus yang mereka inginkan. Diluar itu, bukanlah tanggung jawab dia. Dia tidak peduli dengan moral para anak kliennya. Yang dia lakukan benar-benar bisnis, dan benar-benar memanfaatkan segala cara agar tercapai tujuannya. Kalau dari segi bisnis, manajemen dia bagus, tapi secara moral oh noooo.

Awalnya aku enggak ngerti kenapa tutor Kim ingin sekali menghancurkan keluarga-keluarga yang Ia ajar. Cuman setelah kita diperlihatkan masa lalunya, aku mulai paham. Tutor Kim cukup self centered. Ketika dia merasa kehilangan kebahagiaan, dia ingin orang-orang juga seperti itu. Dia tidak ingin orang-orang bahagia, sementara dia menderita. Tutor Kim ini mengerikan loh. Dia bisa manipulasi pikiran orang-orang. Dia bisa memengaruhi orang-orang dengan pola pikirnya. Sujin yang karena kejadian keluarga dokter Park awalnya tidak mau, jadi memohon-mohon agar tutor Kim mau mengajari anaknya. Suim juga terperdaya dengan cerita bohong tutor Kim.

Tutor Kim ini sangat percaya diri dengan apa yang dia lakukan benar. Setelah apa yang terjadi, dia pun tidak merasa bersalah. Walau begitu aku bisa melihat sisi manusiawinya di episode-episdoe terakhir. Setelah selama ini dia tidak mengasuh Kay dengan baik, akhirnya Dia menemui anaknya untuk meminta maaf. Sumpah momen saat Kay dan tutor Kim mengobrol berdua benar-benar mengharukan. Saat Kay melihat ibunya menangis, dan bilang “Ibu jangan menangis, aku akan belajar”. Ah that scene, seriously breaking my heart….. Jadi… jangan-jangan Kay dulu pintar, bisa masuk universitas di usia 9 tahun, gara-gara disuruh belajar terus oleh tutor Kim? Tapi Kay memang memiliki IQ jenius. Tampaknya tutor Kim menyadari bakat anaknya, makanya disuruh belajar terus. Kembali lagi ke scene Kay dan tutor Kim bertemu. Pada akhirnya tutor Kim juga seorang Ibu, Dia juga menangis melihat Kay menangis. Hal buruk yang mau dia lakukan kepada Kay pun untungnya enggak jadi dilakukan.

Cuman tetap kalau bisa memberi gelar the worst mom di Sky Castle, aku akan memberikannya kepada tutor Kim bukan kepada Han Sujin. Han Sujin memang sangat terobsesi dengan pendidikan, melakukan apapun demi anaknya walau itu berefek buruk bagi orang lain, tapi dia masih peduli dengan anak-anaknya. Apa yang dia lakukan itu untuk anak-anaknya. Dia egois untuk anak-anaknya, sedangkan tutor Kim, dia melakukan itu semua demi kepuasan dia. Ketika tahu anaknya menjadi cacat, dia tidak menerima hal tersebut. Dia “membuang” Kay begitu saja. Dia hanya mendukung Kay dengan membelikan kebutuhan dia, dan hanya melihatnya dari jauh. Dia sama sekali enggak mengurus Kay. Makanya tutor Kim ini paket lengkap menjadi orang paling dibenci dalam drama Sky Castle.

Dia punya sekretaris yang setia, yaitu Pak Jo. Pak Jo ini ditemukan oleh tutor Kim saat masih berada di Fairfax. Dulu Pak Jo ini anak jalanan yang hobi ngobat. Dia diselamatkan oleh tutor Kim, dan hidupnya menjadi lebih baik. Oleh karena itu dia sangat setia dengan tutor Kim. Di pertengahan mulai diperlihatkan kalau Pak Jo ini tidak setuju dengan cara-cara tutor Kim. Dia merasa apa yang dilakukan tutor Kim ini menjadi terlalu jauh. Aku pikir Pak Jo nantinya akan terbuka hati nuraninya. Aku pikir nantinya dia akan kasihan, dan akan berkhianat. Aku kira dia yang bakal bongkar semua kebusukan tutor Kim, ternyata enggak dong. Dia setia abis sama tutor Kim. Tutor Kim sudah dikejar polisi pun, Pak Jo setia mendampingi, padahal tutor Kim sudah menyuruh Pak Jo untuk pergi biar enggak tertangkap, tapi Pak Jo lebih memilih untuk enggak pergi. Setia melayani tutor Kim terus. OMG T__T, mana akhirnya Pak Jo tersenyum pas dibawa ke penjara, padahal selama di drama dia enggak pernah senyum. Manis banget senyumnya booo!!! Eits… salah fokus hamba wkwkwkwk.

Sky Castle ini benar-benar drama masterpiece di tahun 2018. Setelah diawal hingga menjelang akhir tahun 2018 enggak ada drama yang benar-benar ngena, diakhir tahun 2018 datanglah drama ini. Aku agak telat sih gabung dalam hype drama ini. Aku baru bergabung setelah drama ini tayang sebanyak 10 episode. Aku saat tahu ada drama ini, aku sudah tertarik dengan plotnya dan genre satirnya. Cuman aku merasa drama kayak gini tuh akan hit or miss. Kalau skripnya kuat dan eksekusinya bagus, drama ini pasti akan sangat bagus. Namun sebaliknya, jika skrip atau eksekusinya lemah saja salah satunya, sudah dapat dipastikan akan menjadi tidak menarik. Makanya aku melihat dulu reaksi orang-orang. Ternyata reaksi orang-orang bagus, maka dari itu aku langsung cus menonton dan… damn it so great!

Konflik dan alurnya tuh ngalir begitu saja. Ide ceritanya sebenarnya agak makjang ya karena ada rahasia kelahiran, tapi cara menceritakan rahasia kelahiran tersebut sama sekali tidak terasa makjang. Cerita yang kuat benar-benar tereksekusi dengan baik. Akting para pemainnya bagus-bagus semua. Drama ini langsung melesat ratingnya. Drama ini membuktikan, tanpa pemain yang terkenal, jika jalan ceritanya bagus, pasti akan menarik perhatian orang-orang. Mereka selalu bisa meninggalkan kejutan disetiap akhir episode. Awal episode 1 aku agak bingung, drama ini mau dibawa kemana sih…. Naon sih kitu…., tapi ending episode 1 langsung bikin aku syok, dan bikin aku ingin lanjut ke episode selanjutnya. Dan ya, ternyata di setiap episodenya seperti itu, penonton selalu ditinggalkan rasa penasaran dengan adegan akhir di setiap episode, apalagi di episode 14. Enggak terduga banget.

Drama ini memang penuh twist sih, walau ada beberapa yang sudah aku duga twistnya akan seperti itu, tapi sumpah twist paling enggak terduga itu di episode 14. Wow… Wow…. Drama ini memiliki konflik yang padat. Enggak terbayang kalau drama ini enggak di extend jadi 20 episode, karena 20 episode saja rasanya sudah padat banget, apalagi kalau cuman 16 episode. Pasti akan sangat terburu-buru. Drama ini tuh alurnya pas dengan 20 episode itu. Enggak draggy tapi enggak buru-buru.

Saking menarik dan penasarannya, banyak banget teori bertebaran di forum-forum Korea, dan teori-teorinya bikin merinding disko. Apalagi setelah episode 14, wah teorinya makin ngeri. Lalu disambungkan dengan OST nya we all lie~ teorinya mantap-mantap, apalagi yang teori tentang foto keluarga mereka, wah bener banget itu. kalian coba deh cari sky castle theory. Lumayan nambah wawasan, Sayangnya sebagian besar teorinya tidak terbukti. Banyak teori yang salah, salah satunya teori tentang Woojoo menjadi jahat atau anak yang terluka dalam. Ternyata dia benar-benar murni anak baik. Bisa saja nih SW nya bikin kita ketar-ketir dengan twistnya

Ya aku nikmati lagi dari drama ini juga adalah setiap karakternya abu-abu. Enggak ada yang fully black or white. Mereka semua manusia. Punya sisi baik dan sisi jahat. Tokoh utamanya, Han Sujin kan sangat abu-abu. Enggak seperti tokoh utama kdrama kebanyakan yang jelas. Aku enggak bisa benci banget sama suatu tokoh kecuali tutor Kim, tapi enggak bisa juga suka banget sama suatu tokoh. Semuanya benar-benar punya sisi baik dan sisi jahat. Hyena saja yang hidupnya menyedihkan, tapi dia muka dua. Begitu juga dengan Yeseo yang menyebalkan tapi dia punya sisi manis. Suim saja yang baik, tetap ada sisi menyebalkannya karena dia terlalu ikut campur urusan orang. Semuanya abu-abu dan manusiawi, jadi terasa real, walaupun cerita mengenai orang kaya yang tentunya tidak banyak orang yang relate.

Masalah akting juga, aku rasa enggak ada black hole dalam drama ini, bahkan sampai ke para pemain pendukung. Ada sih yang agak awkward, tapi sedikit dan enggak mengganggu. Drama ini memang berbicara soal kualitas. Akting Yum Jungah dan Kim Seohyun layak diganjari Daesang. Delivery emosi yang sangat luar biasa, ekspresi yang enggak berlebihan. Jiwa mereka benar-benar bagus. Setiap melihat adegan menguras emosi, selalu membuatku terpukau, wow kok mereka bisa mengeluarkan akting senyata itu. Serius keren banget akting mereka berdua. Para bapak dan Ibu yang lain juga bagus-bagus semua. Seperti Kim Byungcul yang bisa mengekspresikan bapak yang otoriter seram namun tetap kocak. Level akting para pemain dewasanya sudah dewa menurutku. Selain itu para orangtua, mereka seringkali melakukan improvisasi pada akting mereka. Seperti pemeran Jinjin, Oh Nara kerapkali mengeluarkan kalimat yang tidak ada di skrip. Lalu Kim Bungchul juga sering menambahkan gesture dan tindakan. Seperti ketika professor Cha diusir keluar, dia menambahkan tindakan berusaha membuka garasi dengan lucu. Para aktor dan aktrisnya luar biasa memang. Mereka benar-benar jago akting.

Para anak-anak Sky Castle juga bagus-bagus terutama pemeran Yeseo dan Hyena, Kim Hyeyoon dan Kim Bora. Mereka memainkan peran mereka dengan sangat baik. Chemistry para suami istri jua terjalin dengan baik. Pokoknya kalau melihat mereka berasa keluarga beneran. Sampai para netizen ingin menjodohkan Papa Cha dan Mama Cha. Kim Byungchul yang berperan sebagai profesor Cha, dan Yoon Seah yang berperan sebagai No Seunghye memiliki perbedaan usia 4 tahun dan sama-sama belum menikah. Mereka banyak berharap kalau mereka Cinlok. Aku pun sama hahahahaha. Gemes liat interaksi mereka di real life. Selain itu juga aku ingin menjodohkan Yeseo dan Kijoon MUAHAHAHAHAHA. Aku suka banget sama interaksi mereka di drama dan di real life yang jauh lebih menggemaskan. YA ALLAH TOLONG HAMBAAA… ENGGAK MAU JATUH LAGI KE LUBANG PERKAPALAN, TAPI GIMANA MEREKA GEMES MINTA DIKAPALIN EMANG. Dan kapal ku karam doooong =((( hahahha tapi aku akan tetap ngeship Kijoon – Yeseo sebagai karakter mereka di sky castle, bukan di kehidupan nyata.

Selain itu aku juga terpukau dengan aktingnya pemeran Kang Yebin, Lee Jiwon. Dia sangat bagus dalam mengekspresikan Yebin dalam dirinya. Saat melihat dia jadi bintang tamu di Happy Together, beda banget sama Yebin. Benar-benar imut, sedangkan Yebin kan tough girl. Lalu untuk Chani yang berperan sebagai Woojoo. He did a good job. Aku kan enggak ngikutin grup dia, SF9. Di SF9 aku cuman tahu Rowoon, karena Lipstick Prince. Pas nonton ini awal-awalnya aku pikir dia rookie actor. Setelah kepo, oalah… ternyata idol toh… Dia enggak terlihat seperti idol. Aku enggak setuju dengan yang mengkritik dia yang bilang aktingnya jelek banget. No… dia oke kok. Aku terkesan saat dia frustasi karena salah tuduhan. Selebihnya, dia juga enggak banyak muncul, dan enggak ganggu aktingya. Paling pas dia yang marah sama orang tua Yeseo, itu kurang lepas saja. Selain itu aku juga suka banget sama aktingnya Jo Byunggyu sebagai Cha Kijoon. Tengilnya dapat banget. Akting anak-anak Sky Castle pada bagus-bagus. Aku menantikan masa depan cerah mereka di proyek-proyek selanjutnya. Semoga mereka enggak kena skandal, biar karir mereka lancar terus.

Saking terpukaunya dengan drama, dan larut dalam akting para karakternya, aku sampai memanggil para aktornya dengan nama karakter mereka, bukan nama asli mereka. Biasanya aku kalau sedang tidak membicarakan drama, atau berbicara tentang para aktornya sendiri, aku biasanya selalu memakai nama asli mereka, bukan nama karakter. Sesuka apapun aku sama drama dan karakter itu, aku masih memanggil mereka dengan nama aslinya, karena aku tipe yang gampang lupa sama nama karakter. Namun untuk para pemeran Sky Castle saking kuatnya, aku memanggil mereka dengan nama karakternya. Kalau komen di IG juga pakai nama karakternya, bukan nama asli. Ada berita tentang mereka, aku pasti akan menyebut nama karakternya bukan nama aslinya. Kayak SF9 nih comeback aku bukan manggil dia Chani, tapi Woojoo. Entah ini akan bertahan berapa lama, tapi aku rasa untuk beberapa bulan ke depan, mungkin sampai 1 tahun ke depan aku akan memanggil mereka dengan nama karakternya, kecuali mereka kembali lagi dengan karakter yang kuatnya bisa mengalahkan kuatnya karakter mereka di drama ini.

Aku kalau sudah suka drama, suka agak sulit nemu kekurangan dari suatu drama tuh. Aku pun mengubek-ubek internet, dan ah aku baru sadar setelah melihat komenan netizen yang bertanya, bagaiamana nasib anak yang 1 lagi? Jadi kan Tutor Kim ini hanya menerima 2 anak saja setiap tahun. Diawal episode juga sudah digambarkan selain Yeseo ada 1 anak lagi yang akan dihandle oleh tutor Kim. Selain itu, berarti selama mengurus Yeseo, dia juga kan sudah mengurus anak-anak yang ditingkatan kelas 11 dan kelas 12. Jadi setidaknya dia harusnya menangani 6 orang anak. Lalu apakah nasib anak-anak itu seperti keluarga Yeseo dan Youngjae atau gimana? Sama sekali tidak diceritakan. Harusnya ceritakan saja setiap 3 tahun sekali hanya menerima 1 siswa, jadi ceritanya Tutor Kim fokus hanya kepada 1 anak. Daripada enggak diceritakan sama sekali, dan malah enggak terjadi apa-apa sama anak-anak tersebut.

Paling kalau kata orang-orang sih kekurangannya di endingnya. Menurut sebagian besar penonton, episode terakhir dari drama ini kurang nendang. Kalau buatku sendiri, aku juga merasa kurang nendang, tapi aku puas sih sama episode terakhir. Orang-orang mungkin merasanya tidak puas karena, berasa pindah genre. Episode terakhirnya terlalu “sempurna” atau terlalu happily ever after untuk konflik skala Sky Castle yang sangat roller coaster. Orang-orang berharap aka nada twist atau ada yang lebih menghebohkan lagi untuk episode terakhir. Ternyata akhirnya ya sudah masing-masing berubah dan jadi lebih bahagia. Bagiku episode terakhir cuman disajikan seperti itu, cukup sih. Kalau menurutku, setelah semua apa yang telah dilalui, mereka semua layak mendapat akhir cerita yang tenang, kalem. Walau ada beberapa hal yang kurang make sense. Seperti Woojoo kenapa kamu tiba-tiba DROP OUT dari sekolah coba??? Padahal tinggal berapa bulan lagi. Ngerti sih Dia sudah mengalami hal yang sangat berat dalam hidupnya, cuman tinggal berapa bulan lagi, kan sayang banget. Orang tuanya juga legowo lagi anaknya DO. Cuman aku masih menerima, karena ternyata dokter Hwang dan Suim sudah berusaha membujuk Woojoo untuk menamatkan sekolahnya dan menunda kuliah dulu, tapi Woojo menolaknya. Mungkin suim dan dokter Hwang mau maksa juga, kasihan sama Woojoo yang sudah melalui waktu yang berat. Mungkin dia mau menemani Yeseo untuk ambil ujian GED tahun depan wkwkwkwk. Paling menurutku yang agak cringe dan banyak orang juga yang merasa cringe dengan adegan saat si kembar melempar kertas dan keluar dari kelas lalu mengejar Woojoo. OMG ini drama sekolahan atau drama black comedy? Lol. Sama neneknya Yeseo, aku bingung kenapa dia jadi ikutan baik juga? Padahal biarin saja dia masih seperti itu. Kalau profesor Cha jadi lebih baik, aku mengerti setelah apa yang dia alami semua ini, sedangkan nenenknya Yeseo? Masa dia tiba-tiba mengerti, memahami kenapa cucu-cucunya tidak mau menuruti dia lagi, kenapa anaknya tidak mau jadi direktur rumah sakit. Padahal di episode 19 dia menolak habis-habisan, eh tiba-tiba di episode 20 jadi baik, ngajak Sujin minum bareng. Kan aneh… enggak mungkin dia berubah dalam sekejap.

Pada akhirnya, memang sih anak-anak Sky Castle masalahnya bisa teratasi karena mereka anak orang kaya. Seri, Woojoo, Yeseo masih bisa melanjutkan hidup dengan lebih nyaman karena mereka anak orang kaya. Mereka punya privilege, uang untuk menghidupi dan mengatasi masalah mereka. Banyak yang enggak suka dengan hal ini, karena mungkin mengharapkan ada “pesan moral”nya. Cuman ya itu realita sih, orang kaya tetap bisa lebih nyaman dalam mengatasi masalahnya. Makanya sebenarnya enggak terlalu negeri dongeng banget sih akhir dari Sky Castle ini walau banyak yang happy ending, kecuali Hyena. Memang Hyena lah yang paling kasihan, dia belum sempat memanggil ayahnya ayah, sudah harus pergi menyusul ibunya. Dia meninggal karena ketidakadilan. Walau cara dia salah karena telah mengkonfrontasi tutor Kim, tapi dia tuh enggak layak meninggal karena hal itu. Penulisnya kejam nih sama Hyena huhuhu.

Oke, overall drama ini worth untuk ditonton dan di hype. Walau endingnya kurang nendang tapi aku tidak ragu untuk ngasih 4,2 poin untuk drama ini. Kalau endingnya memberi twist yang luar biasa, poinnya bisa lebih, tapi karena akhirnya flat jadi segitu saja ya. Aku sangat menyarankan sekali drama ini untuk ditonton. Jangan ragu kalian untuk memulai drama ini yaaa….

We All Lie….

People cheat each other right….

 

 

 

 

 

 

P.S : maaf ya  kalau reviewnya berantakan, ga beraturan, loncat sana, loncat sini. aku merasa kehilangan kemampuanku, dan aku mengerjakan ini di sela-sela gawean, jadi memang kurang fokus. Cuman aku masih tetap ingin menulis review drama, dan i enjoyed a lot this drama, so i want to share with you, guys. Aku harap review ini tetap bisa kalian nikmati dan merasakan ketulusanku dalam menulis review drama ini. Terima Kasih sudah mau membaca dan sampai jumpa di review selanjutnya.

2 comments

Tinggalkan komentar