My First Kpop Concert Experience : IU Concert, Love Poem Tour In Jakarta 28 December 2019

Akhirnya setelah 10 tahun menjadi kpopers, menjadi kpop fans, hari yang kunantikan tiba juga, yaitu nonton konser, dan my 1st kpop experience is IU concert and it was wonderful. So lemme tell you the story and all  detail from the beginning pre concert till the post concert.. It will be really long story hehehe.

Sebelumnya mau kasih tahu dulu, mungkin yang suka baca di wordpress ataupun tumblrku dan juga yang melihat twitterku, pasti tahu  aku ini sebenanrnya ya SM Stan. Ya memang betul sih, karena aku pun suka bingung kalau ditanya fandom apa, karena aku segala suka, ya karena aku suka kpop as music kan. Jadi yap, aku memang buka UAENA, aku cuman casual fansnya dia aja yang memang menyukai dan mengikuti lagu serta albumnya. Aku menonton sebagian besar drama-drama dia. Intinya  who doesn’t love IU as an artist? Dan kalau ada kesempatan untuk  bisa ketemu dan menghadiri konser dia, apalagi memang ada uangnya, kenapa tidak dicoba dan diusahakan?

IU announce kalau dia akan mengadakan tur konser, dan akan hadir di Jakarta itu sekitar September akhir. Aku ingat betul karena disaat yang sama EXO juga mengumumkan kedatangan mereka untuk Exploration di bulan November. Pas tahu IU akan datang ke Indonesia, reaksiku adalah “Wah akhirnya IU ke Indonesia!”. Awalnya masih belum kepikiran nonton, karena aku memang fokus ke exo, dan aku pikir ini konsernya pasti Sabtu, dan ya Sabtu kan aku kerja, jadi ah sudahlah skip saja. Cuman pas lihat tanggal konsernya tanggal 28 Desember 2019, aku langsung berpikir, “Eh sebentar, tanggal 28 Desember kan aku sudah libur natal dan tahun baru, nonton aja gitu ya?”. Memang di perusahaanku yang sekarang walau aku bekerja 6 hari seminggu, tapi di akhir tahun aku mendapat libur panjang, dari 2 hari sebelum natal sampai sehari setelah tahun baru.Ya walau libur panjang itu memotong jatah cuti tahunan sih…. Tapi ya alhamdulillah lumayan segitu mah. Sebelum IU pengumuman konser ini, aku sempat punya pikiran, “Apa enggak ada gitu artis kpop yang ngadain konser di Indo akhir tahun, biar gue bisa nonton nih.” Dulu aku sempat berpikir, kayaknya enggak mungkin deh, karena akhir tahun biasanya kan di Korea suka banyak acara. Eh taunya IU mengabulkan  pengharapanku. Begitu tahu tanggalnya aku langsung mengecek surat edaran tentang libur bersama dan memastikannya lagi ke senior ku kalau tanggal 28 Desember memang sudah libur. Setelah make sure hal tersebut, aku memutuskan untuk, Oke aku akan menonton konser IU.

Hasil gambar untuk iu love poem in jakarta

Aku pun langsung mengajak teman-temanku untuk nonton IU. Pertama yang aku ajak adalah cowok-cowok anatomi yang emang kpop fans juga, dan kebetulan mereka semua memang fans IU juga. Sayang, mereka semua  menolak ajakanku. Incaran pertamaku adalah Sendhi karena dia memang yang paling suka IU diantara yang lain, tapi dia menolak dengan alasan “Enggak ada uang, urang mau resign soalnya.”, tapi sampai sekarang tidak resgin-resign *wkwkwk macam gue*. Sasaran keduaku adalah si gendut. Dia ragu-ragu, “Hm.. lihat nanti deh, kalau  masih ada uang. Kan Urang baru resign”. Hmmm okay… baiklah. Lalu sasaran terakhirku adalah Pimen. “Enggak deh, uang urang udah abis dipake ke korea kemaren.” Sayang sekali…. Tapi tenang saja, lingkungan pertemananku kebetulan memang banyak fans kpop. Aku pun mengajak teman masa kecilku, Kikur. Awalnya dia ragu, karena sama dia Sabtu masuk, dan akhir tahun, pasti kerjaan banyak. Belum lagi dia kan Kuliah juga, desember itu waktu ujian. Dia takut tanggal segitu ujian. Jadi dia bilang, lihat nanti, namun responnya positif. Lalu berapa hari kemudian, dia mengabari kalau Dia ujian di awal Desember, dan kayaknya dia bisa nonton. Dia juga mau ngajak adiknya yang memang 1st bias nya adalah IU. Oke… clear masalah teman nonton.

Permasalahan lain pun timbul, yaitu duit dan izin. Masalahnya aku mau nonton Exo juga di bulan November, terus sebulan kemudian aku akan nonton konser lagi, IU. Aku melihat rekeningku, lupa kalau gaji hamba saja masih belum memenuhi syarat untuk mengeluarkan zakat penghasilan, otomatis duit tabungan juga enggak banyak. Mana karena aku bukan orang Jakarta, aku harus mengeluarkan dana akomodasi. Aku sempat berpikir, apakah salah satunya harus kurelakan? Tapi enggak bisa. Aku ingin menonton keduanya. Setelah menimbang-nimbang, dan berpikir aku memutuskan untuk membeli tiket termurah untuk kedua konser tersebut, karena prinsipku adalah yang penting nonton konser dan merasakan euforianya.

Hasil gambar untuk iu love poem in jakarta

Masalah kedua adalah izin.Orang tuaku bukan tipe yang ribet sih sebenarnya. Selama ini aku memang diberikan kebebasan asalkan bertanggungjawab. Aku juga sudah sering, bahkan di tahun 2017 aku setiap bulan ke Jakarta sendirian untuk interview kerja. Orang tuaku selalu mengizinkan kalau aku keluar kota sendiri sih. Ya tapi wajar sih mereka mengizinkan karena kan itu untuk kerja. Nah masalahnya untuk konser kan belum pernah. Aku sempat agak takut tidak diizinkan karena aku takut  orang tuaku berpikir sayang banget uang jutaan dipakai nonton konser, mending dipakai buat beli lemari, Kasur, dan kebutuhan rumah lainnya. Namun disisi lain aku juga percaya, tidak akan sulit untuk mendapatkan izin orang tuaku karena aku memang enggak berani bohong ke orang tua kalau main, dan kalau aku izin main orang tuaku juga enggak pernah marah, yang penting aku harus bilang yang sebenarnya. Kalau aku pergi ke luar kota terus nonton konser dan enggak bilang, terus ketahuan, bisa mati aku, karena orang tuaku jadi enggak percaya sama aku lagi, dan itu lebih bahaya. Jadi bagiku restu dan izin orang tua untuk nonton konser walau pakai duit sendiri itu tetap penting banget.

Aku pun meminta izin kepada orang tuaku untuk nonton konser di bulan November dan Desember. Reaksi orang tuaku, ternyata mereka enggak terlalu masalahin duit, tapi lebih ke “sama siapa?” karena orang tuaku takut kalau konsernya rusuh aku kenapa-kenapa. Ya terus disananya gimana, kan pulang malam, diluar kota, mau tidur dimana. Intinya mereka khawatir karena aku perempuan dan diluar kota, serta malam kan beresnya, jadi aku gimana disananya? Pas minta izin aku jelaskan rencanaku disana gimana, akan tidur dimana, sama siapa. Dari obrolan situ timbul pertanyaan sih, termasuk harga tiket juga ujung-ujungnya ditanyain dan untuk masalah tiket orang tuaku pas tahu aku beli yang paling murah dengan harga sekitar 1,5 juta “Mayan juga hampir setengah gaji kamu, tapi ya udahlah, da uang kamu ini.”, cuman pada akhirnya aku berhasil meyakinkan orang tuaku untuk memercayaiku kalau aku enggak akan kenapa-kenapa dan bisa jaga diri disana. Akhirnya orang tuaku mengizinkanku yan dengan catatan hati-hati, jangan sampai ketipu. Oke Izin orangtua aman. Kalian juga yang mau menonton konser jangan lupa izin orang tua yaaaa. Sumpah izin orang tua itu penting banget!

Setelah uang siap, izin ada, pembelian tiketnya nih. Setelah pengumuman dia mau ke Indo, nah tuh lama banget kan info ticketing-nya. Sebulan kemudian baru ada info seatplan, terus baru price list. Pembukaan ticketing-nya baru mulai hampir 2 bulan setelah pengumuman, sebulan lebih lah sebelum konser dimulai, pas info ticketing dimulai kapan, aku panik. Kenapa panik, karena aku takut kejadian yang sama pas ticketing exo terjadi lagi, yaitu aku gagal war, drama orang dalam, dan dimana-mana calo jual harga tinggi, serta aku habis ketipu juga karena tike exploration ini, nanti akan kuceritakan ditulisan lain. Jadi wajar kan aku panik. Mau war sendiri, karena trauma *yap trauma* sama ticketing war-nya Exo yang susah banget, aku enggak pede, dan takut. Jadi aku memutuskan juga untuk mencari jastipan, cuman wah pr banget ini mencari jastipan yang trusted emngingat aku pernah ketipu. Soalnya olshop yang penipu itu tampak sangat menjanjikan. Jadi aku benar-benar hati-hati. Aku cari-cari lah di twitter, sampai akhirnya nemu satu olshop yang memang terlihat trusted dan jelas, serta terbuka, yaitu @KetemuOppa.

Setelah diskusi dengan temanku itu juga, kami sepakat untuk jastip di KetemuOppa. Masalah pertiketan tersebut aku yang mengurus saja. Walau sudah jastip, tapi aku dan temanku juga mau mengusahakan untuk war juga, terutama aku sih, karena waktu pembukaan tiket tersebut masih jam kerja kan jam 2. Temanku, enggak bisa karena ada rapat. Saat itu kebetulan juga kerjaanku lagi agak lowong, jadi bisa curi-curi waktu untuk war. Kan pembelian tiket melalui traveloka. Berdasarkan pengalaman kemaren exo, untuk war memang lebih enak lewat desktop. Jadi aku juga fokus untuk war di desktop.

Hasil gambar untuk iu love poem in jakarta

Hari ticketing pun tiba. Seharian itu aku deg-deg an habis, apalagi pas mendekati jam 2. Aku dari jam 11 sudah membuka chrome dan mengunjungi situs traveloka. Aku standby terus disitu. Aku sudah siap-siap search kata kunci “IU Love Poem In Jakarta”. Halaman untuk pembelian tiket sudah bisa diakses, dan aku sudah siap untuk membeli tiketnya saat jam 2 teng. Mendekati jam 2 aku sudah mulai tidak fokus bekerja. Aku bolak-balik antara ms. Excel dan chrome. 5 menit menjelang pembukaan tiket, aku benar-benar standby chrome, dan membagi 2 layar dengan telegram, jaga-jaga jika bos lewat hehehe. Saat jam 2 tiba, aku me-refresh halaman traveloka. Eh kok tapi kok menghilang halaman pembelian tiketnya?? Panik dong aku. Masa sih sudah habis? Aku refresh berkali-kali sampai 5  menit, tetap enggak berbuah hasil. Saat itu aku hanya terpikir melakukan akses lewat desktop. Enggak kepikiran buat ngakses via apps. Setelah 10 menit berlalu mencoba dan masih saja gagal, aku langsung buka twitter, dan ternyata semua orang juga sama sudah kehabisan dan kesulitan untuk pembelian tiket. Aku pun menjadi pasrah karena ternyata semua orang sama. Lalu, setelah scroll timeline, aku menemukan yang bilang kalau mending akses lewat aplikasi saja daripada lewat desktop, karena dia berhasil membeli lewat aplikasi. Fokus pun kini makin terbagi, yaitu melihat layar komputer untuk kerjaan dan layar ponsel untuk pembelian tiket.

Sampai waktu aku pulang kerja pun, kisaran jam 4 masih gagal. Sampai rumahpun aku mencoba untuk pasrah enggak mencoba mengejar tiket. Cuman aku masih penasaran. Jadi kisaran jam 7 aku mencoba lagi. Di jam segitu section Bronze sudah habis, cuman tiba-tiba muncul lagi karena ada orang yang sudah booking tapi enggak bayar kan. Aku mencoba usaha lagi, aku menghubungi temanku, dan sama dia juga masih usaha. Permasalahan kita sama, yaitu enggak bisa masuk buat milih kursi. Susah bangeeeet. Gagal berkali-kali, aku pun penasaran. Aku coba upgrade ke silver. Eh bisa buat masuk milih kursi, cuman sayang sesudah pilih kursi, pas aku mau check out malah engggak bisa. Wah benar-benar persaingan ketat. Mau day 1 atau day 2 juga sama saja, susah banget. Lalu aku iseng mencoba tiket yang lebih mahal lagi, gold. Ternyata lancar jaya sampai aku berhasil check out. Cuman kan yang gold enggak masuk budget aku ataupun temanku, jadi yaaa aku ikhlaskan. Akhirnya jam 8 malam aku benar-benar menyerah dan berpasrah semoga jastipanku ini berhasil.

Si KetemuOppa ini cukup lama enggak ngasih kabar. Dia baru ngasih kabar tuh kisaran 2-3 hari setelah ticketing. Sayangnya KetemuOppa juga gagal war. Dia cuman dapat beberapa tiket saja, dan aku enggak kebagian tiket hasil war. Cuman dia bilang untuk tiket bronze section dia minta ke supplier dia. Dia bilang tiket Pasti ada, cuman kemungkinan turunnya 90% sesuai dengan section yang dimau. Tiket turun maksimal 3 jam sebelum konser. Waduh, mampus, berarti masih enggak pasti dong. Aku trauma dengan tiket yang tidak pasti ini. Aku takut kejadian lagi tiba-tiba di hari H subuh ada info tiket enggak turun dan kalaupun ada, harganya naik parah *yes it was happened in exo*. Aku sempat ragu, dan sempat kepikiran untuk minta refund. Cuman aku sudah terlalu malas untuk mencari tiket lagi, takut ketipu juga kalau beli di twitter yang out of nowhere, dan aku keukeuh pengen nonton. Akhirnya aku mencoba optimis kalau memang akan dapat tiket. Lagipula aku ada diurutan no 1 untuk mendapatkan prioritas kalau tiketnya turun.

Walau tidak pasti, tapi rasanya beda pas yang exo. Kalau yang exo itu aku gelisah banget, feeling enggak enak, tapi kalau yang IU ini, I have good feeling dan optimis juga sih. jadi benar-benar Bismillah deh semogga dapat. Ditengah ketidakpastian tiket itu juga, aku bismilah aja langsung booking hotel dan pesan tiket kereta pulang dan pergi, serta membeli penstick hahahaha. Cuman untuk perintilan seperti handbanner, fan aku enggak menyiapkan, enggak kayak pas exo, karena ya ada ketakutan enggak jadi tea…Lah terus kalau takut enggak jadi kenapa booking hotel? Ya seandaianya enggak jadi, ya sudah aku liburan saja di Jakarta. Lagipula aku memilih yang pembayaran di hotel juga sih, jadi uangnya aman kalau batal. Tiket kereta api juga bisa dibatalkan walau ada potongan. Jadi intinya, seandaikan enggak dapat tiket juga, enggak rugi banyak.

 

Aku menjalani keseharianku seperti biasa, sampai tiba di h-7 belum adakabar juga dari ketemuOppa baik untuk yang bronze maupun yang section lain seperti silver, gold. Di grup Line juga sudah rame menanyakan, tapi ya dari pihak KetemuOppa juga belum bisa menginformasikan apa-apa karena dari pihak Ime, Traveloka, dan Suppliernya belum ada info apa-apa. Menurutku memang Ime agak lambat ya kasih infonya karena info-info mengenai konser seperti info penukaran tiket, detail venue, alur masuk, probihited item baru dirilis kurang dari h-7. Lalu sistem mereka tuh ternyata beda dari biasanya, nanti di paragraf selanjut akan kuceritakan. Intinya hal ini membuat jastipan juga kebingungan dengan sistemnya. Aku yang tiketnya bronze dapat dari supplier juga belum ada kabar.

Sampai h-1 juga belum ada kabar, sedangkan aku h-1 sudah berangkat ke Jakarta. Aku Jumat siang sudah di Jakarta, karena niatnya mau main dan ketmeu sama teman kampus. Selama main tersebut juga masih belum ada kabar mengenai tiketku. Anehnya aku santai saja, perasaanku tenang. Eu sebenarnya bohong sih kalau enggak ada rasa panik sama sekali. Aku punya rasa panik, apalagi orangtuaku dan kakakku sudah mewanti-wanti sekali dan mereka terus-terusan bertanya apakah aku dapat tiket atau enggak, apalagi aku sudah punya rekam jejak ketipu dan gagal nonton konser, jadi mereka benar-benar was-was. Hal ini tenntu saja membuatku menjadi panik juga. Cuman bedanya enggak sepanik pas exo, dimana pas h-1 aku terus-terusan mengecek ponsel. Kalau pas IU ini, aku enggak banyak mengecek grup, dan karena asyik main juga sih, dan mungkin karena aku orangnya gampang percaya walaupun sudah pernah tertipu, tetap saja aku mudah percaya, aku percaya sama KetemuOppa kalau aku akan dapat tiketnya. Hahahaha mungkin ini seperti promosi, tapi ini murni pengalamanku dan testiku hahahaha.

Di hari H pagi juga masih belum ada kabar apakah tiketku turun atau enggak. Disni aku jujur semakin panik, dan mulai overthinking kalau harus upgrade section gimana ya? aku sih kalau silver masih enggak apa-apa, tapi kalau sampai Gold keatas. Hm.. mikir ribuan kali lagi deh. Belum lagi temanku kan bisa jadi keberatan walau harus upgrade ke silver. Aku sudah memikirkan beberapa skenario kalau aku enggak berhasil dapat tiket. Aku pokoknya nekat, kalau aku harus nonton. Sudah mengkhayal jauh kemana untuk seknario terburukunya, ternyata Allah baik sama aku. Kisaran jam 10-11, dikabarin kalau tiketku sudah turun. Jam 3-4 sore aku sudah bisa mengambil tiketku. ALHAMDULILLAH YA ALLAH. Aku langsung mengabari temanku yang lagi dalam perjalanan Bandung-Jakarta. Lalu kami sepakat untuk bertemu di Senayan City jam 1.

Setelah dari Senayan City, kami check in hotel jam 2an. Beberes dan siap-siap. Jam 3an kita berangkat ke venue yang jaraknya cuman kisaran 2km dari hotel. Kisaran jam 15.15 – 15.30 akhirnya aku ketemua dengan pihak KetemuOppa. Alhamdulillah langsung lancar, kita langsung dikasih e-voucher dan surat kuasa agar kita bisa masuk. Biasanya KetemuOppa ini sistemnya kita tinggal tahu beres, sudah sampai wristband. Cuman karena sistem ImE kali ini beda sekali dari biasanya, kita cuman dapat e-voucher dan surat kuasa untuk penukaran voucher. Setelah selesai urusan dengan KetemuOppa, kami sepakat, sudah lah langsung masuk saja. lagipula sekalian make sure kalau tiketnya memang benaran bisa di scan barcode dan dituker ke wristband. Nah sekarang aku akan mulai bercerita mengenai sistem penukaran tiketnya yaaa.

Jadi biasanya kan untuk mendapat tiket fisik, promotor akan menyiapatkan booth untuk penukaran yang biasanya dibuka dari h-2 sampai hari h konser. Cuman untuk ImE kali ini, hanya bisa ditukarkan langsung di hari H dan sekaligus kita masuk venue. Jadi sekalinya kita scan barcode di e-voucher kita langsung dapat tiket fisik berupa wristband dan langsung masuk, enggak bisa keluar lagi. Makanya yang katanya paper less itu bohong, karena kita harus print e-vouchernya. Oleh sebab itu juga para jastipers enggak bisa ngasih dalam bentuk tiket fisik. Untuk Masuk venue itu ada tiga tahapan (?). Pertama kita cuman memperlihatkan e-voucher dan KTP kita. Gerbang kedua, kita di cek tas nya. Cukup dikorek-korek sih, tapi isinya enggak dikeluarin. Aku berhasil menyelendupkan marie regal kecil dibalik handuk kecilku. Aku menyelundukan marie karena aku punya maag, dan jarak waktu makan ke beres konser tuh lama banget kan. Jadi ya jaga-jaga saja, daripada maag ku kumat. Aku pikir bakalan body check. Ternyata tidak, guys. Oh tidak seketat yang aku pikir untuk pengecekan. Nah gerbang ketiga itu langsung dibagi berdasarkan section. Disitu kita scan barcode dan dapat tiket fisik.  Yang dilihat cuman KTP kita, KTP pembeli atas nama voucher dan e-vouchernya. Wristband langsung dipasangkan oleh petugasnya juga. Wristbandnya kertas yang suka dipakai buat brosur gitu loh bahannya, yang agak-agak licin. Sangat tidak wudhu friendly, tapi lem nya kuat banget sih. Pas malamnya aku mau buka, susah banget. Di 3 tahapan untuk masuk venue ini, aku enggak ngantri sih, karena ya masih jam 15.30 an juga. Meanwhile, open gate jam 17.30. Jadi masih lama. Cuman dalam venue juga sudah banyak orang juga. Ada yang makan, ada yang duduk-duduk santai. Ada juga yang antri buat foto banner.

Aku begitu masuk juga langsung ikut antrian buat foto. Awalnya aku enggak tahu itu antrian apa, tapi ikut antri aja deh wkwkwk. Melihat antrian yang cukup panjang itu, securitynya langsung bilang “Ini buat foto, yang mau ke venue langsung saja.”. Aku mengintip ke arah depan, oh iya benar lagi foto di depan banner. AKu berpikir, kalau pulang konser juga pasti akan mengantri panjang. Kalau nanti sebelum konser juga sama saja, akan panjang antriannya. Jadi ya sudah nangggung juga antri, mending sekarang saja. Lumayan sih mengantri untuk foto itu kayaknya makan waktu paling cepat 15 menit. Kayaknya aku antri sampai 25 menitan deh. Antrian sebenarnya enggak terlalu panjang, cuman kan setiap orang mengambil foto enggak cuman sekali. Mereka mengambil beberapa kali. Belum lagi mengambil foto bersama rombongannya. Jadi ya cukup lama. Cuman kan, ah santai saja, karena open gate juga masih lama.

 

Suasana h-3 jam sebelum konser, cukup tenang. Ramai orang, cuman tertib sih. Berhubung ini seating number juga sih, jadi orang-orang pada santai. Ada yang duduk ngantri di depan gate sesuai sectionnya. Ada yang ngantri solat dan ke toilet, ada yang ngantri beli makanan. Intinya semua terlihat pada santai sih. enggak ada yang rusuh, grasa-grusu. Lalu kalau aku perhatikan sih, kelihatannya rata-rata penonton sudah pada usia dewasa sih. maksudnya yang ber-ktp gitu. Aku enggak melihat ada anak SMP. Anak SMA kayaknya ada sih. Banyak juga ibu-ibu, tapi enggak bawa anak. Jadi dapat disimpulkan kalau mereka menonton karena keinginan mereka, bukan karena anak. Aku melihat itu, seperti aku melihat diriku dimasa depan wkwkwk. Kemungkinan mereka suka IU kaena drama *sok tahu*. Perbandingan antara penonton dan pria, berdasarkan hitungan sekilas pandangku, seimbang lah hahahah.

Jam 17.00 an orang-orang pada udah mulai untuk mengantri di antrian masing-masing, padahal gate belum dibuka. Aku melihat orang-orang pada mulau ngantri, agak nyante, karena toh seating number. Enggak akan ngaruh mau antri dibelakang atau didepan juga. Aku sibuk makan kebab dulu saja untu ganjal perut. Saat kebabku sudah habis, baru aku ikut antri. Saat antri pun tenang sih dalam artian tertib. Enggak ada dorong-dorongan. Pada saat gate mulai dibuka, orang-orang berjalan cepat, tapi enggak lari-larian. Pada santai gitu loh… antrian masuk gate lancar jaya. Enggak macam antri sembako gratis atau blt. Sebelum benar-benar masuk stadiumnya, diperiksa lagi tasnya, tapi cuman selintas gitu, enggak kayak pas diawal. Jam 6 kurang aku sudah duduk manis dikursiku. Serius pas masuk stadium dan melihat panggun, aku benar-benar merasa enggak percaya, takjub. Finally gitu aku beneran menonton konser kpop. Amaze sendiri dan enggak percaya, terus disaat yang sama excited enggak sabar. OH iya btw, aku kursinya misah sendiri dengan temanku dan adiknya. Aku duduk di bronze left K-170, temanku dan adiknya di K-175 dan K-176. Di kursi juga usdah tersedia barang-barang fanproject dari Uaena Indonesia yaitu Handbanner, Petunjuk Fanchant dan juga fingerlight warna hijau seperti warna lightstick IU untuk dinyalakan sepanjang konser. Aku pun mengeluarkan penstickku. Benar-benar sudah ready banget untuk konser.

Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang sombong, aku sebagai orang yang jarang update IG Story dan Wa Story pun dengan situasi seperti ini, jiwa sombongku keluar. Aku ingi pamer kalau aku nonton konser. Aku otomatis langsung foto-foto dong. Sekaligus mau laporan ke ortuku yang khawatir kalau anaknya jadi nonton konser apa enggak. Pas mau selfie, eh aa-aa security atau apa ya namanya, kalau di kepanitiann mah kalau enggak anak keamanan, anak lapangan pokoknya, dia langsung bilang, “Maaf mbak, enggak boleh memotret ataupun merekam ya…”. Nah disebelahku juga sama lagi foto-foto dia nyeletuk, “Tapi kan Mas kan belum mulai juga acaranya.” Si Aa-Aa teh malah bilang, “Iya tetap enggak boleh.”Huft,,, sebel banget. Iya tahu enggak boleh foto dan merekam video, karena memang sudah diinfokan juga di sosmed Ime, tapi kan itu selama show berlangsung. Lah ini kan belum, jadi ya sudahlah. Kita taati saja peraturan.

Aku melirik jam, jam 7 masih lama. Temanku duduknya jauh, disebelah kiriku dia datang sama temannya juga. Disebelah kananku tangga buat jalan. Jadi aku hanya bisa bengong dan scroll twitter sambil sesekali merhatiin sekitar. Lalu aku mendengar sayup-sayup. Ada sedikit “drama” ternyata. Aku enggak tahu di kursi yang mana, yang jelas di bronze left. Jadi kursi dia tuh enggak ada, dan memang nomer kursi dia juga enggak ada di tempat, tapi tiket dia ada. Para jajaran keamanan dan lapangan tersebut kalang kabut dong. Akhirnya mereka ngambil kursi yang dipakai buat di section diamond buat si mbaknya duduk. Cuman kayaknya yaaa, soalnya ini aku dengarnya sayup-sayup, si mbak duduknya jadi enggak sesuai urutan, karena enggak ada tempat buat kursinya. Dia duduk jadi agak mepet sama tiang tembok di Tendoornya. Hm… kok bisa ya kayak gitu…. Ckckckck

Waktu terus berjalan, aku melirik lagi jam tanganku. Jam 18.20. Daritadi aku melihat orang-orang berseliweran keluar masuk karena dari WC. Aku mikir, apa aku ke WC juga. Belum mau sih, tapi ya daripada ditengah konser pengen ke toilet. Oh iya kebetulan juga hari itu aku memang lagi enggak solat juga, jadi aku makana bengong. Kalau solat mah, mending solat dulu kan sambil nunggu. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya aku memutuskan untuk ke wc. Ya disaat event gini, semua wc yang dibuka, penuh bangeeeet. Antriannya panjang. Mana dilempar ke wc sana-sini, jadi saja aku jadi butuh waktu lama banget buat ke WC. Sampai tiba-tiba terdengar lagu Indonesia Raya. Mampus… mau mulai konsernya. Sambil ngantri aku sambil nyanyi Indonesia Raya juga wkwkwk. Untung antrianku sudah sedikit lagi, tapi dibelakangku juga cuman tinggal beberapa lagi. Orang-orang pas dengar lagu Indonesia Raya, banyak yang milih langsung balik lagi ke kursi. Aku kebetulan ke WC nya yang didepan pintu masuk yang platinum jadi benar-benar langsung madep panggung kan. Sambil ngantri sambil lihat-lihat ke arah panggung. Setelah Indonesia Raya, untung VCR dulu. Fyuh… dan waktunya aku masuk ke bilik WC. Itu aku langsung kilat pipisnya. Selain karena mau mulai, kasian juga orang dibelakangku yang mau cepat juga biar bisa tepat waktu. Setelah selesai, aku langsung lari ke sectionku. Pas masuk stadium, sudah gelap, tapi terang juga karena sinar dari fingerlight.

Alhamdulillah, begitu aku duduk, IU keluar dengan gaun panjang ¾ warna biru ala-ala peri dan frozen gitu. Cantik banget, Masya Allah. Kita semua otomatis langsung teriak dong. KYAAAA IU!!!! Sebelum menyanyi IU melihat dulu kami para fans dengan tatapn teduhnya yang lovely banget. Terus dia senyum gitu, dan Dia pun langsung membuka konser dengan menyanyikan lagu Unlucky yang diambil dari mini album terbarunya, Love Poem. Dia menyanyikan dengan kalem, tapi kita fans nya pada enggak kalem hahahaha. Kita langsung ikutan nyanyi juga diiringi teriakan. Setelah selesai, langsung dilanjut lagi dnegan lagu kedua, Palette. Lagunya diaransemen ulang, menjadi lebih kalem…. Tidak se nge-beat aslinya. Cenderung lebih ke versi akustiknya. Cuman lagi-lagi nih… mohon maaf banget. Memang yaaa tipikal fans Indonesia. Mau konser apapun, artisnya siapapun. Pasti kita nyanyi bareng. Di lagu Palette ini juga ada fanchant kan. Tenang fanchant tetap jalan kok. Fanchant tetap kami teriakkan dengan keras dan semangat. Setelah kedua lagu ini, IU menyapa kita semua dengan ment.

Di ment pertama ini, IU menyapa kita semua. Dia bilang dia menepati janji untuk datang ke Jakarta. Dia nanya kan, mana orang yang komen di IG nya dia buat minta datang ke Jakarta. Dia ingat itu dooong, tapi orangnya ternyata datangnya di hari ke 2, bukan dihari pertama. Katanya sih pas di hari kedua, IU nyariin lagi, dan orangnya ada, sambil bawa bukti kertas ukuran A2 printout komenannya dia. How lucky she is…. Dari masalah dia ingat janji sama fans saja, aku benar-benar tersadar, IU nih orangnya tulus banget, parah, apalagi sama fans. AKu benar-benar kagum dan tersentuh. Di ment ini juga dia berapa kali mencoba ngomong pakai Bahasa Indonesia. Ya seperti Terima Kasih, terus apa lagi ya??  Oh iya terus dia bilang pakai Bahasa Indonesia, “Aku menepati janji untuk kesini” sambil melihat ke bawah. Lucu banget sumpah!!! Sisanya Aku lupa. Maafkan =(. But for sure, she’ll trying to communicated with us.

Melihat antusiasme kita, dan kita semua pada ikut nyanyi, IU bilang, dia awalnya pengen pembukaan itu tenang. Dia memang ingin memiliki konser yang dekat, friendly,private, makanya dia pembukaannya menyanyikan lagu dengan tenang. Cuman melihat antusiasme kita, Dia jadi merasa “naik”. Semangatnya ke power up. Jadi dia memutuskan untuk menaikkan tensi dan bersenang-senang bersama. IU juga bilang dia kaget banget, kok bisa sih fans-fans Indonesia nyanyiin lagu dia dengan sempurna? Dia bener-bener kaget. Dia bilang, dia harus sering-sering ke Jakarta nih, karena jaraknya juga enggak begitu jauh ternyata dari Korea.

Lanjut ke Lagu ketiga, lagu yang dia remake, Autumn morning. Di lagu ini juga kita menyanyikan seluruh lagu kan. Setelah itu dia menyanyikan lagu Friday dan ya kami bernyanyi bersama. Setelah itu masuklah ment.

Selain membahas janjinya. Dia juga membahas enggak nyangka dengan antusiasme fans di Jakarta yang pada tahu lagunya, bahkan sampai lirik-liriknya, terutama di lagu autumn morning. Lagu itu merupakan lagu remake, lagu lama yang liriknya itu korea banget. Puitisnya korea. IU bilang, bahkan kfans saja sulit menyanyikan lagu ini, tapi kok bisa Ina Fans nyanyiin lagu ini dengan sempurna. Kita semua teriak senang dong. Padahal kalau aku pribadi, enggak menyanyikan lagu-lagu tersebut dengan lirik yang sempurna. Sekeluarnya aja dari mulutku hahahaha. Aku sebenarnya enggak hapal semua lirik lagu IU, ataupun artis kpop manapun yang liriknya korea, aku enggak hafal full. Cuman enggak tahu kenapa, begitu lagu dimulai, kayak otomatis saja mulutku ikut bernyanyi, walau liriknya enggak tau benar, enggak tau enggak hahaha.

Nah pas di ment kedua ini, sebelum dia nyanyi lagu secret garden. IU tuh melihat ke arah gold left dan bronze left, yang jelas kepala dia memang mendongak keatas. Lalu kan semuanya lagi tenang. Translator sedang menerjamahkan kata-kata IU yang panjang. Berhubung IU lagi melihat kea rah section aku, aku iseng mencoba melambaikan tanganku menggunakan penstick. Enggak tau timingnya pas, atau di gold left juga ada yang melambaikan tangan atau gimana, yang jelas aku mau halu, setelah aku melambaikan tanganku itu, Dia membalas dong, IU ngelambaikan tangan juga ke section yang kiri. OMG!! OMG!! AKU MUNGKIN HALU, TAPI BODO AMAT, AKU MAU BERPIKIR KALAU AKU DI NOTICE HAHAHAHA. IU melambaikan tangan, otomatis di sayap kiri ini menggila semua membalas lambaian IU.

Setelah itu dia bilang, dia akan membawakan lagu untuk fansnya, yaitu Secret Garden. Setelah lagu ini, IU kembali ke dalam untuk berganti kostum dan diputar VCR. Sejujurnya selama VCR diputar selama konser, enggak ada satupun yang aku tonton dengan baik hahahaha. Aku enggak fokus. Maafkan. Setelah VCR selesai tayang, IU kembali ke panggung dengan balutan minidress warna hitam. Di bagian kedua ini, lagu-lagu yang dibawakan merupakan lagu-lagu yang upbeat. Tensi benar-benar naik secara maksimal. Diawali dengan lagu The visitor yang masih agak kalem, lalu dilanjut dengan Jam jam. Makin pecah dan benar-benar memuncak di lagu twenty three dan Bbibbi. Di keuda lagu itu, kita menyanyi dan fanchant dengan semangat banget-banget. IU sampai benar-benar terkejut dan happy melihat kita bisa menyanyikan lagu dia dengan baik, bahkan sempurna kalau kata IU. Sesi Lagu ini masih dilanjut dengan lagu dari ost IU yang lagunya dia bikin pas masih umur 17 tahun, yaitu hold my hand. Sebelum memulai lagu ini dia bilang, kalau kayaknya kita enggak tahu lagu ini, tapi sama kita dijawab “aniyo”. IU bilang kalau enggak tahu lagunya kita bisa menyanykan di part ini saja, “지금 내 손을 잡아” alias “jigeum nae soneul jaba”.

Para penonton ternyata membuktikan dan mempertanggungjawabkan “aniyo” yang tadi kami lontarkan. Kami tetap bisa menyanyikan dengan baik, dan lebih keras saat part “jigeum nae soneul jaba”. Bagian kedua yang upbeat ini akhirnya ditutup dengan lagu yang kami tunggu. “Bunganya” dari konser ini kalau kata IU, yaitu Blueming. Jelas lagu ini dinanti-nantikan, karena lagu ini kan memang sudah ada petunjuk fanchantnya yang dilakukan oleh IU sendiri. Pastinya yang menonton konser ini sudah latihan sekali untuk fanchant lagu ini. Aku pun begitu, aku paling keras berlatih fanchant lagu ini. Fanchant di lagu ini, parah sih pecah banget. Kita benar-benar fokus untuk fanchant, ya walau aku sendiri, tetap ada ikut nyanyinya wkwkwkwk. Parah banget pokoknya, penantian kita disini berasa terbayarkan.

Di bagian kedua ini, IU berapa kali ment ya… maaf aku lupa, ini ingatan seminggu yang lalu soalnya. Dua apa tiga kali. Inti dari semua ment tersebut adalah, Dia enggak bisa kontrol diri karena melihat antusiasme kita. Kan biasanya kalau konser 2 hari, hari pertamanya harus kontrol diri, karena masih ada hari kedua. Cuman IU benar-benar kelepasan semangatnya, karena antusiasme kita yang luar biasa. Dia bilang suaranya sampai habis, tapi mohon maaf mbak, suaranya abis saja masih merdu banget huhuhuu. Dia juga lagi-lagi bilang, seneng dan kaget banget kita bisa bernyanyi semua lagu dia dengan baik. Kok bisa? Dia benar-benar tersentuh loh. Jadi memang tidak ada salahnya kalau fans ikut bernyanyi bersama artisnya. Jangan marah yaaa, apalagi kalau idolnya senang.

Setelah bagian kedua, kembali VCR dan IU ganti baju. Kali ini dia berganti dengan dress putih ala Jang Manweol. Ya, dia benar-benar berubah menjadi Jang Manweol. Sebelum dia bernyanyi, IU bilang dilagu selanjutnya yang akan Ia nyanyikan, dia bernyanyi bukan sebagai IU, tapi sebagai Jang Manweol. Kemudian IU bernyanyi medley OST dari Hotel Del Luna. Ada 3 lagu yang dinyanyikan, yang pertama 10cm – Lean On Me, lalu Taeyeon – All about you, Heize – Can You See My Heart. Wah begitu dinyanyikan OST Hotel Del Luna, ambyar se ambyar hamba…. Semua juga sama sih. Apalagi pas lagu yang taeyeon. Aku kan suka banget sama lagu itu, yaa… karena bias sih, dan memang beda feelnya saat IU menyanyikan itu, karena dia Jang Manweol. Lagi-lagi kita Ikut bernyanyi bersama semuanya. Selama lagu OST Hotel Del Luna dinyanyikan, layar memutar VCR berupa adegan potongan Hotel Del Luna, dan sebagian besar diisi oleh si mas kunang-kunang, Go Chungmyung yang diperankan Lee Dohyun. Sebagian besar ciwi-ciwi langsung pada salfok, termasuk gue hahahaha. Aku jadi selain meneriakkan nama Jang Manweol, aku jadi teriak “Mas Kunang-kunang” ditengah nyanyianku wkwkwkwk.

Selesai menyanyikan OST Hotel Del Luna, IU lagi-lagi takjub karena kita nyanyiin bareng lagi. Dia bilang, dia sudah merekam, dan mau diliiatin ke para pemain Hotel Del Luna kalau kita bisa menyanyikan OST nya dengan sempurna. IU bakalan ngajak juga para pemain buat main ke Jakarta. Yuhuuu. Dia ceritan tentang style dia disitu. Dia memakai baju Jang Manweol, dan juga menggunakan 2 jepit rambut disisi kanan dan kirinya. Kalau dia pakai 2 jepit rambut, itu menandakan kalau ini hari spesialnya. Ini sesuatu yang istimewa. Fans Jakarta benar-benar membuatnya terasa istimewa. Lanjut ke lagu selanjutnya. IU bilang ke kita “please pura-pura tidur ya kalian pas mendengarkan lagu ini, karena kalau ada yang tertidur ketika saya menyanyikan lagu ini, itu adalah sebuah kehormatan. Kalian diem ya semua.” IU bilang juga kalau dia pengen bikin acara dimana dia menyanyikan lagu ini, dan para penontonnya tidur semua atau pura-pura tidur semua.

Akhirnya sesuai dengan perintah IU kami pun diam. IU pun menyanyikan lagu dari album barunya, Lullaby. Tetap ada bernyanyi bersama, tapi enggak banyak kayak lagu-lagu sebelumnya. Kalau aku sendiri memilih diam dan mendengarkan sepenuh hati, tapi tetep sambil bernyanyi kecil. Suaranya IU masya Allah merdu banget. Dia makan CD kayaknya, enggak ada bedanya suara yang aku biasa dengarkan di Spotify dengan suara asli di konser. Jernih banget. IU menyanyikan lullaby yang memang benar-benar lullaby. Tenang banget rasanya.

Setelah menyelesaikan lagu ini, IU dengan suara pelannya berkata. “Gimana sudah tidurnya kalian? Nyenyak? Kalau ada yang tertidur jangan dibangunkan. Biarin saja.” Kita semua ketawa-ketawa karena perkataannya. IU lanjut bilang kalau lagu selanjutnya juga masih bikin tidur, jadi kalau ada yang tidur, enggak apa-apa lanjutkan. Lagu selanjutnya yang dinyanyikan adalah Through The Night. Aku akan bilang berkali-kali, kita kembali bernyanyi bersama. Agak lebih keras daripada saat lagu lullaby, tapi tidak sekeras sebelum-sebelumnya. Walau pelan, tapi kami menyanyikannya dengan semangat.

Oh iya aku lupa bilang, IU cukup sering mengarahkan mic ke arah penonton, karena kita memang sering bernyanyi kan. IU sampai bilang, karena kita ikut bernyanyi terus, dia jadi ingin mengarahkan mic ke penonton terus. Di lagu thorugh the night ini juga IU berapa kali mengarahkan mic-nya ke penonton. Setelah menyelesaikan lagu tersebut, saatnya VCR lagi dan IU ganti baju.

Nah, disegmen akhir ini, aku paling suka bajunya, karena membuat aura IU keluar banget. Cantik parah. Jadi IU keluar dengan baju minidress berdasarkan putih dengan motif bunga mawar. Bajunya benar-benar bikin IU bersinar parah banget sih. Disegmen ini menjadi segmen terakhir konser dia, sebelum akhirnya encore. Disini dia ment dua kali kalau enggak salah. Dia bilang, Dia tuh baru pertama kali ke Jakarta, tapi hari ini dia merasa kayak sudah sering banget ke Jakarta, dan dia bilang bakalan kangen sih sama fans Jakarta. Dia enggak menyesal memilih Jakarta sebagai persinggahan tur terakhirnya di tahun 2019. Dia senang dapat mengakhiri tur di kota macam ini/ Benar-benar menjadi sebuah penutup tur yang luar biasa karena antusiasme kita yang memang parah sih. Soalnya kan ini pertama kalinya IU ke Jakarta, jadi yaw ajar kami menggila hahahaa.

Di segmen ini IU menyanyikan 4 lagu, yaitu This Is Right Now (dlwlrma), The red shoes *one of my fav title track*, Above The Time, dan lagu terakhir You & I. Di segmen ini tensi nya yang sempat turun karena dibawakan lagu-lagu yang mellow, jadi naik lagi. Apalagi pas the red shoes. Lalu di lagu Above the time, disini dijalankannya proyek dari Uaena Indonesia. Kita mengangkat handbanner bertuliskan “드디어 오랫동안 기다렸던 아이유를 만난다” yang artinya “finally meet with the long awaited IU”. Disitu juga cuman boleh menyalakan fingerlight yang dikasih. Lighstick official, non official jangan dinyalakan. Disitu kami menyanyikan lagu above the time dengan sempurna kalau kata IU. IU juga berapa kali mengarahkan mic ke penonton. IU bilang, ini pertama kalinya para penonton menyanyikan lagu above the time full , terus sempurna pula. Di konser sebelum-sebelumnya, enggak kayak gini soalnya penontonnya. Mereka lebih ke mendengarkan. Kalau fans Ina tuh ikutan menyanyi. IU benar-benar senang dan puas sih.

Sebelum lagu terakhir, IU pamitan dan menutup konsernya. Lalu dia bilang dia kan harus encore. Dia harus ganti baju, menata rambut, jadi tolong beri dia waktu 5 menit. Setelah 5 menit, kita boleh teriak “encore… encore….”. sebelum itu jangan dulu katanya. Penutup akhirnya menyanyikan lagu yang menjadi prekuelnya Above the time yaitu You & I. Disini juga kita menyanyi dan fanchant dengan semangat sih. IU nya juga jijingkrakkan dengan happy. IU saat selesai benar-benar berlari cepat meninggalkan panggung.

Setelah IU masuk kembali. Kami diam, dan nurut untuk tidak berteriak encore. Di saat itu aku pun mengecek ponselku. Membalas beberapa pesan dari temanku setelah aku update tiket konser hahahaha. Banyak yang menitip salam pada IU. Ada juga yang minta fancam, ada yang malah nanya konser artis lain wkwkwkwk. Sesekali juga aku melempar pandangan ke sekeliling.

Lama tak berselang, ada yang berteriak, “encore…encore…”. Otomatis dong yang lain juga pada ikut, termasuk aku. Berteriak encore dengan kencang hahahaha. Dari mulai suara kencang sampai melemah, terus kencang lagi. Enggak lama kemudian, IU muncul lagi dengan baju minidress ungu, dengan rambut masih tergerai, tapi memang hairstylenya sedikit berbeda. Di encore ini dia menyanyikan lagu Good Day dan Love Poem.

Setelah lagu Good Day dia memberikan ment. IU menanyakan jam berapa sekarang, terus karena kita enggak mau berakhir kita bilang,”Jam 7!!!” , IU bilang, ey jangan bohong, sekarang jam 9.40 hahahaha. Oh iya dia bilang juga, konser kali ini dimulai tepat waktu, jam 7. Dia memuji ketepatan waktu kita, terutama orang-orang Jakarta. Dia memuji kan, wah orang Jakarta punya time management yang bagus ya. Langsung semua penonton menyilangkan tangannya sambil teriak, “No!!! aniyo!!”. IU ketawa karena kita jujur banget hahahaha.

IU disini benar-benar pamit. Para dancer, pemain band-nya juga pamit. Lagu encore terakhir Love Poem. Disini proyek kedua dijalankan. Ada beberapa di kursi section Gold Center dan diamond yang harus menyalakan lampu warna putih, agar nanti terbaca tulisan LOVE IU. Cuman aku enggak tahu kenapa, kayaknya kurang kebaca deh. Enggak tahu karean orang-orang dikursi tersebut enggak ada light putih, enggak tahu kurang terang. Cuman dari sudut pandangku kurang terbaca gitu. Dilagu ini juga proyeknya adalah menyanyikan lagu ini bersama. Jadi tentu saja, pada dasarnya dilagu lain kami bernyanyi bersama, tentu saja dilagu lain juga bernyanyi bersama. Serius pas lagu ini tuh merinding. Menusuk kalbu banget. Aku suka banget juga kan sama lagu ini, jadi terasa lebih nyes banget. Sehabis IU menyanyikan lagu ini, rasanya aku jadi ingin menyanyikan di Karaokean, karena wah…. Feeling yang IU sampaikan tuh, luar biasa dalam banget sih.

Setelah lagu ini selasai dinyanyikan Dia pamitan, dadah-dadah ke tengah, kanan, dan kiri lalu kembali ke backstage. Lampu masih gelap, dan lagu untuk project terakhir kita belum diputar, yaitu lagu heart. Dasar memang kami enggak tahu malu. Lagi-lagi kami meneriakkan  re-encore. Teriakkan ini berlangsung lebih lama dibanding teriakkan encore. Ini bener-bener dari kencang sampai ke lemas kencang lagi lemas lagi terus kencang lagi.

Kayaknya kisaran 5 menit, IU kembali lagi muncul dengan rambu diikat, celana jeans dan kaos hitam yang diikat sehingga otot perutnya terlihat. Buset langsing bener mbaknya. Aku langsung melihat perutku yang bucitreuk. Dia nanya ke penonton, mau nyanyi lagu apa nih? Aku teriak “Someday! Jam mot deuneun bam bineun naerigo! Rain drop! Jansori!!” Tapi sia-sia sih aku teriak kencang-kencang juga enggak akan terdengar, dan IU lebih fokus ke diamond karena yang lebih dekat dengannya kan. Lalu ada yang me-request Ending Scene. Jadilah lagu tersebut yang dipilih, dan aku juga senang banget sih IU menyanyikan lagu ini. Kita karakoean lagi dengan lagu Ending Scene ini. Setelah selesai, IU bilang, “Kok kalian bisa hapal lagu ini sih? Kan lagu ini enggak ada di setlist. Kalau ada di setlist, kan bisa latihan dulu, tapi ini kan enggak. Kok bisa?” Hahahaha IU lagi-lagi takjub dengan kemampuan menghapal lirik kami para fans di Indonesia. Dia benar-benar senang bisa mengakhiri konser di kota menyenangkan. Selama ending scene juga, IU mengarahkan mic ke penonton, dan dia bilang juga ini pertama kalinya dia konser, penontonnya menyanyikan lagu ini dengan full dan baik. Memang penonton Indonesia tuh kalau soal konser luar biasa hahahaha.

Lagu kedua dia nanya lagi, tapi kali ini dia ke sayap kanan. Lalu ada yang request haru kkeut atau Bahasa inggrisnya Every End Of The Day. IU bilang, foreign fans banyak yang suka lagu ini juga. Lagu ini cukup populer dikalangan fans luar negeri. Di lagu ini juga kita ikut bernyanyi bersama. Nah akhirnya kita sampai di benar-benar penghujung konser. Sebagai penutup IU menyanyikan lagu heart dan kita benar-benar diminta menyanyikan bersama. Disini juga jadi project terakhir kita, yaitu mengangkat handbanner dengan tulisan Thanks For Coming. Berasa banget dilagu ini enggak mau pisah. Masih mau lanjut huhuhuhu. Setelah selesai lagu itu, sayangnya IU enggak sempat proper pamitan. Jadi dia cuman dadah-dadah sebentar terus masuk lagi ke backstage. Kita masih teriak lagi, tapi lampu langsung dinyalakan, dan serempak kami mengatakan. “Yah….”

Berakhir sudahlah konser selama 3 jam 15 menit tersebut. Serius 3 jam saja enggak berasa banget itu konser. Berasa masih kurang. Apalagi yang pas konser intinya cuman 2 jam, itu benar-benar enggak berasa sama sekali. Menghabiskan waktu bersama IU di konser itu benar –benar enggak kenal waktu. Waktu berjalan sangat cepat. Benar-benar pengalaman konser yang menyenangkan.

IU tuh memang benar orang tulus banget dan dia sangat peduli dengan fans. Dia ingat sama janji dia ke fans untuk datang ke Jakarta dan dia menepati hal tersebut. Dia ingat ada yang komen seperti itu dan menanyakannya. Para pemain bandnya juga dia care bgt diperkenalkan. Para dancer juga. Selain itu dia sempat memuji sekaligus menggoda translator. Jadi si mbak penerjemah ini memang bagus. Dia langsung menerjemahkan kata-kata IU tanpa jeda satu detikpun. Lancar banget menerjemahkannya. IU terkagum melihat itu, “kok bisa sih penerjemahnya langsung menerjemahkan omonganku langsung? Enggak salah dan enggak asal menerjemahkan?” sama kita dijawab “enggak kok”. IU muji si penerjemahnya gitu lah, sampai penerjemahnya juga malu dalam artian bagus yaaa karena dipuji IU. IU berpikir kalau penerjemahnya mesin, soalnya kan dia ngomong enggak pakai skrip. Dia spontan, jadi kok cepat banget menerjemahkannya. IU benar-benar memuji kerja penerjemahnya. Cuman memang sempat pas menjelaskan lagu above the time, translatornya harus mikir dulu apa judul lagunya dalam Bahasa inggris. Disitu IU bilang, “Oh kamu enggak terlalu tahu lagu saya ya? Oke ini memang manusia bukan mesin” Hahahaha. Cuman, asli sih, si penerjemah ini memang sangat layak diapresiasi, karena memang enakkeun menerjemahkannya. Enggak kaku, pakai Bahasa sehari-hari kita. Enggak baku banget. Si mbaknya memang orang Indonesia sih kedengarannya, jadi makanya enak hasil terjemahan ke Bahasa Indonesianya.

Selama konser dan setiap ment IU selalu ada menyelipkan kata-kata Bahasa Indonesia. Kata-kata yang dia ucapkan, benar-benar kata-kata terima kasih dan syukurnya dia ke fans Indonesia. Aku lupa apa saja kata-kata yang dia ucapkan, yang jelas enggak ada mantul hahahaha. Setiap dia ngomong pakai Bahasa Indoensia, dia melihat kebawah. Lucu banget. Terus aksesnya juga bagus, enggak terlalu korea. Cuman dia saat pengucapan “Terima Kasih”, sama kayak si suho, jadi “terima cash” hahahahaha. Sudah dikasih tahu berapa kali, kalau harusnya “kasih”, bukan “cash”, tapi IU enggak ngeh juga. Pas di encore apa  re-encore dia baru ngeh kalau itu harusnya “kasih”, bukan “cash” hahahahaha.

Aku setelah menonton konser IU, jadi makin suka sama dia. She’s so freaking talented. Stamina dia bagus juga, bisa nyanyi terus dengan suara yang katanya sudah habis, tapi masih powerfull dan masih bisa highnote 2 oktaf di good day sambil menari juga. Dia cantik banget, baik, tulus. Konser diluar negeri saja sudah sedekat itu rasanya dengan IU suasananya. Apalagi kalau di Korea yang konsernya bisa sampai 5 jam karena terus minta encore, dan IU bisa menyanyikan lagu apa saja yang diminta huhuhuhu. Lalu di hari kedua juga katanya sama serunya, dan si orang yang komen di IG itu kan di notice. Lalu ada cowok yang pakai kaus IU juga dinotice. Selain itu lagu re-encore nya sampai 4 lagu yaitu, dear name, leon, someday, ending scene. Aku ingin mendengarkan Iu menyanyikan someday secara langsung.

Nanti kalau IU konser kesini lagi, aku benar-benar ingin menonton sih dan bakalan ambil day 2 ah biar makin-makin soalnya hahahaha. Di hari pertama saja sudah sepecah itu, bayangkan sepecah apa kalau di hari kedua??? Hari kedua kemaren saja sampai 3 jam 30 menit. Beda 15 menit sama yang hari pertama. Hiiks sedih… tapi enggak apa-apa, yang penting nonton. Lalu semoga kesampean juga bisa mendengarkan IU menyanyikan Peach, someday, sleepless rainy night, nagging, rain drop secara live sih. Aamiin.

Oh iya, sebagaimana yang disebut diatas, konser ini memang benar-benar strict masalah merekam dan memoto. Berapa kali ada yang kena, karena membandel. Bahkan ada yang sampai diusir, di section gold left. Aku yang mau curi-curi saja, takut banget. Akhirnya aku cuman merekam suara saja, dan ya sempat sedikit curi-curi fancam sedikit banget dan karena section ku jauh, dan kamera hapeku kentang, jadi ya alakadar sekali…. Tapi enggak apa-apa buat kenang-kenangan. Sayangnya nih, Ime enggak konsisten, di hari kedua katanya pas encore boleh merekam huhuhuu, kenapa di hari pertama enggak????

Sebenarnya bagus sih pelarangan memotret dan merekam video di konser itu, apalagi di Indonesia yang memang sangat anak sosmed sekali. Semuanya pasti berlomba untuk mendapat hasil jepretan terbaik, sehingga seringnya mereka tidak memikirkan fans lain yang dibelakang, disamping mereka. Seringnya mengangkat hape terlalu tinggi, sehingga menghalangi pandangan fans yang dibelakang. Memang sebaiknya perarturan ini dibuat di setiap konser sih. Lagipula dengan tanpa merekam dan memotret, kita benar-benar fokus untuk menikmati konsernya. Kemaren parah sih enjoy the concert banget aku tuuuh. Memang sebaiknya kenangan di mata dan memori itu lebih indah. Cuman kerepotannya, kalau mau nulis pengalaman begini, jadi lupa, dan pasti ada yang terlewat. Jadi kalau ada urutannya enggak benar, atau perkataan IU yang harusnya di ment ke 4 aku bilangnya di ke 5, dan sejenisnya. Maklum memoriku jangka pendek hehehehe.

Setelah selesai konser barulah kita foto-foto. Aku juga foto-foto di section gold left sama di platinum hahahaha. Lumayan lah keliatan panggung dan tulisan love poemnya. Beres konser sekitar jam 22.15 an. Terus teman ku WC dulu. Baru turun ke bawah jam 22.30 an. Terus pesen gocar, dan sampai di hotel jam 11an. Baru lah pesan makan, dan baru makan jam setengah 12. Gila hamba lapar banget.

 

 

Nah selama konser kan aku maceuh sekali yaaa. Sangat heboh. Aku sepanjang konser. Setiap lagu dimainkan, aku menggerakkan tanganku entah ke kanan-kiri atau depan-belakang. Saat ment juga Tanganku enggak berhenti bergerak karena terus bertepuk tangan. Buat dibelakangku maafkan yang kalau aku terlalu heboh :”. Aku sendiri saja heboh banget, apalagi kalau sebelahnya aku kenal. Sebenarnya awalnya mau sok-sok chill karena disebelahku tenang gitu nontonnya, di depanku juga sama chill gitu. Cuman ternyata enggak bisa. Begitu IU muncul saja aku sudah heboh, apalagi pas bernyanyi. Aku teriak-teriak, nyanyi-nyanyi, fanchant. Aku berapa kali teriak “neomu haengbeokhaeyo”. Tenggorokanku sakit, seret juga karena enggak dikasih air. Tanganku enggak mau diam. Alhasil paska konserku, suara habis, dan badan sakit-sakit. Usia memang tidak bohong hahahaha. Padahal duduk loh… tapi sakitnya mampu membuatku harus menempelkan 6 koyo dibadanku hahahaha. Berhubung aku memang saat IU manggung, lebih banyak lihat panggung daripada layar walau enggak terlalu keliatan. Aku duduk jadi miring, leher melihat kebawah, dan jarang menyenderkan punggung ke kursi. Aku jadi menempelkan koyo dikedua bahu, lalu di tangan kanan 1. Nah di tangan kiri sampai 3 biji. Awalnya cuman satu, tapi pas dini hari banget, aku kebangun karena rasa sakit ditangan kiriku. Nyut-nyutan terus, sampai mau tidur juga enggak bisa. Akhirnya aku menambahkan 2 koyo lagi ditangan kiriku. Aku bahkan sampai minum paracetamol, agar rasa sakitnya berkurang dan aku bisa tidur.

Beberapa hari setelah konser, aku masih mengalami post syndrome concert. Di otakku masih terbayang-bayang malam itu. Tiap malam, membayangkan jam segini lagi menikmati konsernya mbak Jieun. Masih muterin juga di Spotify setlist dari Konser di Jakarta hari pertama ini. Sekarang aja pas masih nulis belum bisa move on sepenuhnya. Pokoknya terima kasih banget IU membuat pengalaman konser kpop pertamaku dalam 10 tahun being kpopers menjadi suatu konser yang sangat menyenangkan dan tak terlupakan.

Untuk Ime so far good job sih, at least enggak drama macam pas Exo. Walau agak aneh dan beda untuk penukaran tiketnya, tapi good sih. Makasih juga untuk membuat peraturan tidak memotret dan merekam. Sangat strict yaaa…. Cuman sayang ini vendor audionya, agak kurang. Aku merasa agak pecah suaranya. Terus paling ada drama yang katanya traveloka menghubungi buat beberapa kursi minta pindah kursi karena terdata double kursinya. Sama yang enggak ada kursinya seperti ceritaku diatas. Sisanya overall bagus sih. Antrian tertib, security enggak ada yang kasar. Jelas juga tata aturan. Aku pribadi sih fine.

Semoga 2020 IU kesini lagi yaaa dan memang jodohnya untuk bertemu lagi. Kalau jadwalnya cocok, aku pasti usahakan banget buat nonton lagi sih, karena memang luar biasa melihat performance IU tuh. Kalau bisa semoga punya rejeki juga buat nonton IU di Korea biar makin-makin puas.

Kamsahamnida, IU nim. Saranghaeyo <3. 감사합니다 아이유닌. 사랑해요. ❤

 

Kalian juga bisa melihat versi sangat ringkas dari cerita konserku kali ini di thread twitterku yaaa :

Tinggalkan komentar